Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ijazah Tak Bisa Muncul Sekonyong-konyong tanpa Ujian, Skripsi, dan Wisuda

Roy Suryo Ketawa Jubir Jokowi Sebut Pemerintah Tak Punya Buzzer, Denny  Siregar Balas Pakai 'Panci' - Tribun-timur.com

Repelita Jakarta - Tulisan ini menjadi lanjutan dari kritik sebelumnya soal logika aneh yang menyebut ijazah jika ditunjukkan bisa menyebabkan kekacauan.

Banyak pihak yang menilai logika tersebut justru membingungkan dan merendahkan nalar publik.

Publik figur seperti Prof Effendi Ghazali dinilai telah memberikan contoh transparansi akademik yang elegan.

Dengan menunjukkan skripsi dan bukti akademik lengkap dari masa kuliahnya di UI, Effendi dinilai memberikan teladan bagi pejabat publik.

Ia bahkan menyindir logika tersebut sebagai kelucuan ala Srimulat yang tidak layak dipakai dalam diskursus serius kenegaraan.

Di acara televisi nasional, Effendi menunjukkan detail skripsinya yang ditandatangani penguji secara resmi dan berurutan.

Ia juga menyanyikan lagu Gaudeamus Igitur, simbol perayaan dunia akademik, sebagai sindiran atas tertutupnya informasi soal ijazah tokoh tertentu.

Lagu tersebut merayakan kehidupan kampus yang dipenuhi perjuangan mulai dari ujian, KKN, hingga skripsi sebelum berhak mendapatkan ijazah.

Lagu itu juga mengingatkan bahwa dunia akademik adalah dunia yang harus dihormati dan tidak bisa diremehkan atau dilewati secara tiba-tiba.

Roy Suryo menegaskan bahwa proses akademik bukan sesuatu yang bisa dimanipulasi atau dilompati begitu saja.

Semua tahap, dari UTS, UAS, KKL, KKN, skripsi, hingga yudisium dan wisuda adalah syarat mutlak sebelum ijazah dapat diterbitkan.

Ia menyebut sangat mustahil ijazah bisa muncul tanpa proses tersebut, kecuali berasal dari lembaga yang tidak kredibel.

Tulisan ini sekaligus menjadi kritik tajam terhadap pihak yang masih menolak membuka keaslian ijazah di ruang publik.

Sebaliknya, ia mengajak publik tetap waras dan tidak menerima logika yang membingungkan sebagai alasan pembenaran.

Roy menutup dengan sindiran bahwa hanya dengan kewarasan, publik bisa memahami pentingnya integritas akademik sebagai fondasi kepemimpinan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved