Repelita Jakarta - Isu mengenai keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali menjadi sorotan usai pernyataan politikus senior PDIP, Beathor Suryadi.
Beathor menyebut bahwa ijazah milik Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka menjelang Pilkada DKI tahun 2012.
Pernyataan itu langsung menyulut reaksi publik dan menjadi bahan analisis pengamat politik Rocky Gerung.
Rocky menilai bahwa kegaduhan ini menunjukkan adanya kepanikan dari pihak Jokowi.
Jelas makin terbaca kegugupan di kubu Jokowi itu, karena satu per satu gejala yang tadinya hendak ditutupi, konsep-konsep pemalsuan itu tidak terjadi, pembuktian dengan menghadirkan para saksi itu bisa dikendalikan, ujar Rocky melalui kanal YouTube-nya pada 24 Juni 2025.
Ia menyoroti kemunculan nama Pasar Pramuka sebagai titik yang memperkuat kecurigaan publik.
Menurutnya, tempat tersebut sudah lama dikenal luas sebagai lokasi yang rawan terhadap praktik penyalahgunaan dokumen.
Semua anak Jakarta mengerti apa yang terjadi di Pasar Pramuka… Menerima Pesanan Skripsi, Menerima Cetak Ijazah, ucap Rocky.
Ia bahkan menyarankan agar Pasar Pramuka dijadikan lokus penelitian atas dugaan pemalsuan ijazah.
Jadi Pasar Pramuka itu betul-betul otentik untuk jadi semacam lokus penelitian baru, lanjutnya.
Rocky juga menegaskan bahwa Beathor bukan tokoh sembarangan dalam isu ini.
Ia menilai tudingan tersebut memiliki bobot karena Beathor dikenal sebagai aktivis senior dengan rekam jejak panjang.
Beathor tidak main-main menunjuk Pasar Pramuka itu sebagai lokus di delik pemalsuan ijazah Jokowi, pungkas Rocky. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok