Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[HEBOH] Pejabat Pati Joget Bareng 3 Srigala Disorot, Lia Ladysta Tanggapi Sindiran Publik

 Sepak Terjang Sudewo Bupati Pati, Tegur 3 Srigala yang Joget Vulgar di  Acara Kelurahan, Minta Maaf - Tribunnewsmaker.com

Repelita Pati - Awal Juni 2025, jagat media sosial X sempat diramaikan oleh unggahan yang menyoroti acara resmi Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Dalam acara bertajuk Penyerahan Badan Hukum dan Akta Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, grup dangdut 3 Srigala diundang sebagai pengisi hiburan.

Mereka tampil penuh semangat di atas panggung, membawakan lagu-lagu dengan koreografi khas dan aksi yang menyita perhatian.

Yang menjadi sorotan publik adalah kehadiran sejumlah pejabat daerah yang ikut naik ke atas panggung.

Beberapa dari mereka terlihat bernyanyi dan berjoget bersama 3 Srigala dengan ekspresi sumringah.

Cuplikan aksi panggung tersebut kemudian viral di lini masa, memantik kritik dan cibiran dari warganet yang menganggap acara itu tidak pantas dalam konteks acara pemerintahan.

Sejumlah komentar tajam bermunculan, menilai bahwa momen tersebut mencerminkan kurangnya sensitivitas pejabat terhadap etika publik.

Setelah beberapa pekan menjadi bahan perbincangan, salah satu personel 3 Srigala, Lia Ladysta, akhirnya angkat suara.

Ditemui di area Jakarta Fair Kemayoran 2025 pada Minggu, 22 Juni 2025, Lia mengaku menyayangkan respons negatif yang beredar.

Menurutnya, penampilan mereka hanya bagian dari hiburan yang memang diminta oleh pihak penyelenggara.

Ia juga menegaskan bahwa tak ada niat sedikit pun dari grupnya untuk menimbulkan kontroversi atau mengganggu norma yang berlaku.

“Kami hanya menjalankan tugas sebagai penghibur. Tidak ada maksud menyinggung siapa pun,” kata Lia singkat saat diwawancarai.

Lia menyebut bahwa suasana saat itu sangat cair, dan para pejabat yang ikut naik ke panggung juga bersikap ramah serta menikmati acara tanpa ada paksaan.

Ia mengaku cukup terkejut dengan reaksi warganet yang menurutnya terlalu jauh menyimpulkan maksud penampilan mereka.

“Waktu itu suasananya memang gembira. Tapi kalau publik menilai lain, kami terima. Hanya saja, semoga bisa dilihat dari dua sisi,” ujarnya.

Respons Lia itu menjadi bagian dari klarifikasi publik atas viralnya acara hiburan yang melekat dengan institusi pemerintahan.

Meskipun sebagian masyarakat tetap mengecam, ada juga yang menilai bahwa hiburan di tengah acara formal tidak serta-merta keliru selama tidak melanggar batas kesopanan.

Namun, peristiwa ini menunjukkan bahwa publik kini makin peka terhadap etika visual dan simbolik yang ditampilkan pejabat negara.

Sorotan atas aksi panggung tersebut mencerminkan ekspektasi masyarakat yang tinggi terhadap wibawa dan sikap pejabat di ruang publik.

Sebagai publik figur, baik artis maupun pejabat dituntut untuk lebih selektif dalam membangun citra dan menempatkan diri sesuai konteks acara. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved