
Repelita Jakarta - Sosok Permadi Arya alias Abu Janda kembali memancing kontroversi usai dituding sebagai agen Mossad oleh akun X bernama Rumail Abbas pada Kamis, 26 Juni 2025.
Unggahan itu menuai gelombang reaksi publik dan kembali menyeret nama Abu Janda ke pusaran kritik tajam di media sosial.
Dalam unggahan tersebut, Abbas menulis, Abu Janda membantah tuduhan sebagai agen Mossad.
Namun ia mempertanyakan siapa yang melontarkan tuduhan itu dan menyindir bahwa Mossad tidak akan memilih sosok dengan kemampuan di bawah standar seperti Abu Janda.
Sindiran bernada sarkastis itu langsung viral.
Tuduhan itu memperpanjang deretan kontroversi yang menyertai Abu Janda sebagai figur publik yang dikenal lewat konten provokatifnya.
Sejak aktif di media sosial, Abu Janda telah berkali-kali memicu polemik.
Ia pernah dituding menyebarkan kebencian terhadap Palestina dengan pernyataan yang dianggap mendukung Israel.
Kontennya yang menyerang kelompok tertentu bahkan tokoh agama juga memantik kecaman luas.
Pada Juni 2025, Abu Janda menyebut Ustaz Felix Siauw sebagai antek Israel dalam sebuah program televisi nasional.
Pernyataan itu memicu perdebatan di kalangan umat Islam dan memunculkan kekhawatiran soal ujaran yang bisa memecah belah masyarakat.
Abu Janda juga pernah dituduh melakukan intimidasi terhadap warga pesisir dan dianggap menggunakan retorika hukum untuk membungkam kritik.
Salah satu momen paling disorot terjadi pada April 2025 ketika namanya dikaitkan dengan jabatan komisaris di PT Jasamarga Tollroad Operator.
Meski belum pernah membenarkan kabar itu, isu pengangkatan tersebut memicu sorotan soal kompetensi dan dugaan politisasi jabatan.
Dukungan terhadap Abu Janda sebagian datang dari kalangan liberal yang melihatnya sebagai pembela keberagaman.
Namun pendekatannya yang frontal membuatnya sulit diterima oleh banyak pihak yang lebih menginginkan dialog beradab.
Tudingan sebagai agen Mossad hingga kini belum dibuktikan secara hukum.
Keterangan dari Rumail Abbas pun lebih bernuansa sindiran daripada tuduhan resmi yang bisa diproses secara legal.
Namun reputasi Abu Janda yang penuh kontroversi membuat isu ini kembali memperkuat kesan negatif di mata publik. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

