Foto di Ijazah Disorot, Rizal Fadillah: Kalau Itu Bukan Jokowi, Selesai Sudah

 

Repelita Bandung - Isu seputar keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali memanas setelah pemerhati politik dan kebangsaan, M Rizal Fadillah, mempertanyakan kebenaran foto dalam dokumen tersebut.

Ia mengajukan satu pertanyaan sederhana yang hingga kini belum terjawab: itu foto Jokowi atau bukan?

Rizal Fadillah menegaskan, sejak pertama kali fotokopi ijazah UGM Jokowi beredar, publik sudah curiga.

“Wah, ini bukan foto Jokowi,” begitu kata banyak orang saat melihat pria berkacamata dalam dokumen tersebut.

Pasalnya, selama menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden, Jokowi tidak pernah tampil dengan mengenakan kacamata.

Dugaan itu sempat mereda karena muncul keyakinan lain bahwa mungkin ada ijazah lain yang asli.

Namun, Rizal menyebut bahwa ijazah “asli” itu justru tidak pernah ditampilkan langsung oleh Jokowi.

Benda tersebut seolah disembunyikan dalam gelap, dan upaya hukum yang dilakukan untuk menyingkapnya tidak pernah berhasil.

Ia menilai bahwa semua jalur hukum seperti perdata, pidana, dan tata usaha negara telah ditempuh, tetapi nihil hasil.

Menurutnya, apa yang disebut-sebut sebagai ijazah asli ternyata sama saja dengan yang beredar sebelumnya.

Setidaknya ada empat momen yang memperkuat keyakinan itu.

Pertama, penampakan fotokopi ijazah dalam konferensi pers Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta pada 11 Oktober 2022.

Kedua, penayangan ulang dokumen oleh kader PSI Dian Sandi Utama pada 1 April 2025.

Ketiga, kesaksian jurnalis di Solo yang diperlihatkan ijazah berkacamata pada 16 April 2025.

Dan terakhir, tayangan visual di layar monitor saat pengumuman Dirtipidum Bareskrim pada 22 Mei 2025.

Rizal menyebut, ijazah tersebut telah dianalisis secara forensik oleh Dr. Roy Suryo dan Dr. Rismon Sianipar.

Keduanya memiliki keahlian di bidang pengujian visual ilmiah.

Tanpa menyentuh fisik dokumen, analisis mereka menyimpulkan bahwa ijazah Jokowi diduga palsu.

“Ini keyakinan berbasis ilmu pengetahuan,” tegas Rizal.

Ia juga menyebut, analisis dan keyakinan dari para ahli itu secara langsung membantah pengumuman Dirtipidum pada 22 Mei 2025.

Rizal mendorong agar segera dilakukan gelar perkara ulang atau gelar perkara khusus untuk menguji kembali keabsahan ijazah tersebut.

Ia menambahkan, pertanyaan sederhana tentang foto bisa menjadi penentu kebenaran.

Jika wajah dalam ijazah bukan Jokowi, maka selesai sudah persoalan ini.

Menurut Rizal, hasil face recognition yang dilakukan Dr. Roy Suryo menunjukkan bahwa foto tersebut bukanlah milik Jokowi.

Ia menduga wajah dalam ijazah adalah milik almarhum Hary Mulyono, adik ipar Jokowi, atau Dumatno yang merupakan sepupunya.

Rizal juga menyoroti keberadaan cap merah yang berada di bawah foto.

“Jelas itu tempelan,” katanya.

Uji Red Green Blue (RGB) oleh Dr. Rismon Sianipar memperkuat dugaan bahwa foto tersebut palsu.

Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) telah melayangkan pertanyaan resmi kepada pihak UGM dan Bareskrim Polri mengenai keaslian foto dalam ijazah itu.

Namun hingga kini, keduanya belum memberikan jawaban.

Laboratorium Forensik Mabes Polri juga tidak melakukan pengujian atas foto tersebut.

Menurut Rizal, ini adalah kesalahan fatal.

Pengumuman resmi Dirtipidum bahkan tidak menyebutkan soal foto, padahal dari situlah semua dugaan bermula.

“Foto menjadi awal dugaan dan dapat menjadi akhir dari kepastian,” tegasnya.

Rizal menyimpulkan, jika uji forensik ulang dilakukan oleh Labfor Bareskrim, maka hal pertama yang harus diuji adalah keaslian foto.

Jika terbukti bukan Jokowi, maka ijazah itu tidak akan bisa dipertahankan lagi.

Ia menyebut Jokowi mungkin masih menyangka bahwa ijazah dan skripsinya bersih.

Padahal, menurut Rizal, dokumen itu sudah penuh bercak, kumal, dan robek.

Ia mengakhiri analisanya dengan menyebut bahwa jika semuanya terbukti, Jokowi bisa saja pergi dan tidak akan kembali ke rumahnya di Solo. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga