Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Digital Forensik Ragukan Keahlian Rismon dalam Analisis Ijazah Jokowi Ungkap Fakta Baru

Repelita Jakarta - Ahli digital forensik Josua Sinambela meragukan analisis Rismon Sianipar terkait keaslian skripsi dan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Josua menilai klaim Rismon yang menyebut dokumen tersebut palsu berdasarkan analisis digital adalah kesimpulan prematur tanpa metode ilmiah yang jelas.

Hal ini disampaikan Josua dalam diskusi bertajuk #DFTALK yang disiarkan di YouTube DFTALK pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Dalam diskusi, Josua mengungkap bahwa dia telah mengundang Rismon untuk hadir dan berdiskusi secara langsung, namun Rismon tidak memenuhi undangan tersebut.

Sejak Maret 2025, Josua berusaha mengajak Rismon berdiskusi dalam forum Focus Group Discussion bersama para ahli digital forensik agar fakta dapat terungkap dengan jelas.

Josua menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah meluruskan informasi, bukan belajar dari Rismon, karena ia menilai analisis Rismon sudah keliru sejak awal.

Josua menunjukkan bahwa skripsi Jokowi yang dikritik Rismon memiliki kesamaan dengan skripsi mahasiswa lain angkatan 1985 Fakultas Kehutanan UGM.

Kesimpulan itu diperoleh Josua setelah melakukan pengecekan langsung pada dokumen skripsi yang tersimpan di perpustakaan UGM.

Ia mempertanyakan logika Rismon jika menyatakan skripsi lain juga palsu hanya karena tanda tangan tidak selalu menjadi syarat yudisium pada masa itu.

Josua juga menyoroti metode penelitian Rismon yang dianggap tidak sesuai standar ilmiah karena menggunakan foto dan video yang dikirim Josua sendiri tanpa verifikasi.

Dokumen tersebut kemudian disalahgunakan Rismon untuk menguatkan dugaan bahwa skripsi dan ijazah Jokowi palsu.

Lebih lanjut, Josua membuktikan penggunaan font Times New Roman dalam skripsi Jokowi juga ditemukan di skripsi teman seangkatannya.

Skripsi tersebut juga dijilid di percetakan yang sama bernama Perdana dengan metode yang seragam antara halaman judul hingga pengesahan.

Josua menyatakan bahwa Rismon tidak memiliki dokumentasi sebagaimana yang sudah dia kumpulkan.

Selain meragukan hasil analisis, Josua juga mempertanyakan keahlian Rismon sebagai ahli digital forensik karena pengalaman yang terbatas.

Menurut Josua, Rismon hanya pernah ditunjuk sebagai ahli digital forensik dalam satu kasus persidangan terkait Vina Cirebon.

Josua menambahkan bahwa kuasa hukum Vina Cirebon sebenarnya lebih mempercayainya dibandingkan Rismon, namun Josua menolak permintaan tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved