
Repelita Mekkah - Dugaan pungutan liar dalam layanan Safari Wukuf bagi jemaah lansia diungkap Wakil Kepala BPH RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, usai melakukan inspeksi langsung ke hotel transit di kawasan Aziziyah, Mekkah.
Dalam peninjauan tersebut, Dahnil menemukan adanya praktik penarikan biaya oleh oknum yang mengaku dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), padahal layanan itu seharusnya diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah.
“Safari wuquf tidak dipungut biaya. Bila ada yang meminta bayaran, itu bentuk penipuan,” tegas Dahnil lewat unggahan Instagram pada 10 Juni 2025.
Layanan Safari Wukuf memang diperuntukkan bagi jemaah lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok berisiko tinggi, termasuk transportasi, badal lontar, hingga tawaf ifadah, tanpa pungutan biaya apapun.
Dahnil menyayangkan adanya pihak-pihak yang memanfaatkan ketidaktahuan jemaah untuk kepentingan pribadi.
Ia mencontohkan sejumlah jemaah yang harus mengorbankan harta untuk berangkat ke tanah suci.
Salah satunya Pak Ismail asal Lampung Tengah yang menjual sawah demi bisa berhaji.
Ada pula Ibu Jumiatun, pensiunan guru, yang menghabiskan seluruh dana pensiunnya untuk biaya haji.
“Banyak cerita-cerita perjuangan para jamaah haji Indonesia yang berjuang agar bisa naik haji. Dan, berulangkali saya ingatkan kepada tim di BPH tahun depan kita bertanggungjawab penuh sebagai penyelenggara, seperti amanah Presiden Prabowo jangan main-main dengan amanah tersebut,” tegas Dahnil.
Ia memastikan bahwa praktik semacam ini tidak boleh terulang lagi di masa depan.
“Apa yang terjadi hari ini dan tahun-tahun sebelumnya, tidak boleh lagi terulang di tangan BPH kelak,” ujarnya.
Dahnil meminta dukungan doa agar tugas penyelenggaraan tahun depan dapat dijalankan dengan baik.
“Mohon doa agar kami bisa kuat memegang estafet penyelenggaraan tahun depan. Aaamiin,” tutupnya.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menegaskan bahwa program Safari Wukuf tidak dipungut biaya apapun.
Ia menjelaskan bahwa layanan ini memang difasilitasi penuh oleh pemerintah, khusus untuk jamaah lanjut usia dan rentan risiko kesehatan.
“Program ini sudah berjalan bertahun-tahun dan insyaallah kita tidak memungut biaya apapun. Tidak ada biaya yang dipungut dari jamaah,” kata Hilman.
Hilman menambahkan, jika ada biaya yang keluar biasanya terkait kebutuhan tambahan yang tidak termasuk program Safari Wukuf.
Misalnya jasa dorong kursi roda saat umrah sunnah atau kegiatan lain di Masjidil Haram.
Namun, untuk Safari Wukuf sendiri, semua layanan diberikan secara gratis dan dilakukan oleh petugas resmi.
“Untuk Safari Wukuf, pemerintah tidak memungut biaya apapun,” tegas Hilman. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

