Repelita Jakarta - Peneliti media dan politik, Buni Yani, melontarkan sindiran tajam seputar isu dugaan pencetakan ulang ijazah Presiden Joko Widodo yang dikaitkan dengan kawasan Pasar Pramuka.
Lewat unggahan di media sosial, ia menyindir bahwa akan segera digelar pemilihan rektor Universitas Pasar Pramuka (UPP), sebuah kiasan satir terhadap lokasi yang belakangan ramai dibicarakan.
“Pemilihan rektor UPP segera dilaksanakan karena kampusnya terbakar 2 Desember 2024,” tulis Buni Yani melalui akun Facebook-nya.
Sindiran itu merujuk pada pernyataan politikus PDIP, Beathor Suryadi, yang sebelumnya menyebut bahwa dokumen akademik Jokowi diduga dicetak ulang di kawasan tersebut menjelang Pilgub DKI 2012.
Buni juga menyentil bahwa UPP memiliki lulusan yang tak biasa, menyindir nama yang dikaitkan dalam dokumen tersebut.
"Mulyono jangan malu dong akui almamaternya," tulisnya.
Beathor menyebut pencetakan ulang ijazah itu diduga melibatkan sejumlah nama dari Solo dan Jakarta.
Dari Solo, disebut ada David, Anggit, dan Widodo, sedangkan dari Jakarta ada Denny Iskandar, Indra, dan Yulianto.
Menurutnya, hanya Denny dan Widodo yang memahami asal-usul dokumen tersebut secara utuh.
Ia juga menyinggung beberapa tokoh yang mengaku pernah melihat langsung ijazah Jokowi, seperti Prasetyo Edi Marsudi, Juri Ardiantoro, dan M. Syarif.
Namun Beathor menilai pengakuan itu tak bisa menjadi tolok ukur keaslian.
“Orang tidak akan mudah mengenali keaslian dokumen, terutama jika tidak ada niat untuk mengusutnya,” ujarnya.
Sementara itu, kebakaran hebat yang terjadi di Pasar Pramuka pada 2 Desember 2024 lalu menghanguskan sekitar 50 kios.
Api diduga berasal dari korsleting listrik dan cepat merambat karena banyaknya bahan yang mudah terbakar.
Sebanyak 10 unit pemadam kebakaran dikerahkan, dan api berhasil dikendalikan sekitar satu jam kemudian. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
