Bung Kus Minta Imran dan Yeyen tak Bungkam Usai Dipecat Malut United

 

Repelita Jakarta - Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menilai keputusan Malut United memecat pelatih dan direktur teknik secara terbuka adalah langkah yang tidak biasa dalam dunia sepak bola Indonesia.

Menurutnya, pemecatan pelatih merupakan hal lumrah di klub profesional.

Namun yang mengejutkan kali ini adalah alasan pemecatan diumumkan secara sepihak oleh pihak klub.

"Biasanya alasan pemutusan kontrak menjadi kesepakatan tertutup. Tapi kali ini diumumkan langsung oleh klub," kata Kusnaeni, Jumat.

Ia menyebut langkah ini mengejutkan karena menyangkut reputasi pihak-pihak yang diberhentikan.

"Kalau klub punya bukti, silakan dibuka. Tapi kalau tidak, ini bisa merusak nama baik pelatih dan direktur teknik," tambahnya.

Ia juga menyarankan agar Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena tidak bungkam atas tudingan yang disampaikan.

"Kalau tuduhan itu tidak benar, mereka harus membantah dengan bukti. Jangan diam saja," ucapnya.

Menurut Kusnaeni, diamnya pihak yang dituduh bisa memperkuat dugaan publik tentang adanya permainan dalam dunia perekrutan pemain.

"Isu soal patgulipat pemain dan agen dalam dunia sepak bola Indonesia sudah jadi rahasia umum," katanya.

"Kalau ini tidak diluruskan, maka bukan hanya dua nama yang rusak, tapi reputasi semua pelatih di Indonesia bisa terkena imbasnya," ujarnya.

Ia pun meminta keterbukaan dari semua pihak agar kasus ini tidak menjadi preseden buruk dalam dunia sepak bola nasional.

Sementara itu, pihak-pihak yang disebut seperti Direktur Utama Malut United Dirk Soplanit, pelatih Imran Nahumarury, dan Yeyen Tumena belum memberikan keterangan hingga berita ini ditayangkan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga