Bukan Omon-omon, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Bangun Giant Sea Wall, Meski Anggaran Terbatas

Repelita Jakarta - Pemerintah memastikan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall akan menjadi agenda utama dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dody Hanggodo menyampaikan bahwa meskipun keterbatasan anggaran menjadi kendala, proyek ini tetap akan dijalankan secara bertahap.

“Insya Allah akan terlaksana. Kami memang memiliki keterbatasan dana dan harus mempertimbangkan banyak prioritas, namun bukan berarti kami diam,” kata Dody saat ditemui di Jakarta, Senin, 16 Juni 2025.

Tanggul ini dirancang sebagai pelindung kawasan pesisir utara Pulau Jawa—mulai dari Banten hingga Gresik—dari ancaman banjir rob, penurunan permukaan tanah, dan dampak dari perubahan iklim global.

Menurut Dody, proyek ini sudah tercantum dalam visi misi Presiden sejak masa kampanye dan langsung mendapat instruksi untuk dipercepat usai pelantikan.

“Banjir rob ini sudah terjadi sejak lama karena kombinasi dari kenaikan suhu global, perubahan iklim ekstrem, serta penurunan muka tanah,” jelasnya.

Untuk menjamin keberlangsungan pembangunan di tengah perubahan rezim, pemerintah juga tengah membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Jawa atau BOTLPJ.

Badan ini akan bertugas memastikan koordinasi lintas wilayah dan kementerian dalam pembangunan tanggul di kawasan dari Jakarta hingga Semarang dan Demak.

Langkah ini dianggap penting agar pembangunan tidak terganggu oleh peralihan kekuasaan atau tumpang tindih kewenangan antarinstansi.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya soal pembangunan fisik.

“Melindungi garis pantai bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal keberlangsungan hidup rakyat di pesisir,” ujar AHY dalam pernyataannya.

Dengan dukungan politik yang kuat dan rencana pembentukan lembaga khusus, pemerintah berharap proyek Giant Sea Wall bisa menjadi solusi jangka panjang atas ancaman krisis iklim dan rob yang semakin nyata.

Masyarakat diajak untuk bersabar dan mendukung proses pembangunan ini demi masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga