Repelita Teheran - Kementerian Pertahanan Iran menyebut bahwa Israel jauh lebih rentan dari yang selama ini dipersepsikan publik internasional.
Pernyataan ini disampaikan menyusul serangan Iran terhadap salah satu fasilitas intelijen Israel yang diklaim berhasil menembus pertahanan udara negara tersebut.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Reza Talaei-Nik, menyebut pihaknya menggunakan jenis rudal baru dalam serangan tersebut.
Rudal itu diklaim tidak terdeteksi radar dan belum pernah digunakan sebelumnya.
“Dalam serangan hari ini, kami mengerahkan rudal yang tidak dapat dilacak atau dicegat,” ujar Reza.
Ia menjelaskan bahwa sasaran mereka adalah sebuah fasilitas Mossad dengan sistem pertahanan berlapis.
Dua rudal berpemandu presisi dilepaskan untuk menyerang target yang diklaim memiliki perlindungan ketat.
Menurut Reza, keberhasilan serangan menunjukkan celah dalam sistem keamanan Israel, termasuk pada jaringan yang didukung langsung oleh Amerika Serikat.
Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa Israel tidak akan mampu bertahan jika terjadi konflik jangka panjang.
“Berdasarkan pengalaman 75 tahun dan faktor militer serta nonmiliter lainnya, rezim Zionis tidak dapat bertahan dalam perang yang panjang,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa Iran masih menyimpan banyak sistem persenjataan yang belum dikerahkan.
“Banyak dari sistem kami yang bahkan belum dikerahkan,” tutup Reza. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

