Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Beredar Kabar Jokowi Sakit Kulit, Buni Yani Singgung Soal Azab dan Siksa Dunia

 Buni Yani: Jokowi 10 Tahun Selalu Melanggar Pancasila

Repelita Jakarta - Upacara memperingati Hari Lahir Pancasila berlangsung di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Luar Negeri, serta Ketua Dewan Pengarah BPIP sekaligus Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri.

Namun, perhatian publik tertuju pada ketidakhadiran Presiden ketujuh RI, Jokowi, yang tidak hadir meski telah menerima undangan resmi.

Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah, menyatakan bahwa mantan presiden itu sedang menjalani proses penyembuhan karena mengalami alergi kulit.

“Beliau diundang, tetapi saat ini masih dalam perawatan akibat alergi kulit,” ungkap Syarif.

Ketiadaan Jokowi memicu berbagai respons, termasuk dari pengamat politik Buni Yani yang mengonfirmasi kondisi kesehatan mantan presiden tersebut.

“Jokowi memang tidak hadir karena sedang mengalami gangguan kulit,” ujar Buni pada Kamis (5/6/2025).

Namun, Buni tidak hanya membahas soal kesehatan, ia juga memberikan kritik tajam terhadap masa kepemimpinan Jokowi selama satu dekade.

“Mungkin Gedung Pancasila tidak ingin didatangi oleh sosok yang selama 10 tahun melakukan pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila,” katanya.

Menurut Buni, pemerintahan Jokowi kerap bersikap represif terhadap kelompok yang berseberangan dengan pemerintah.

Ia juga mengingatkan pengalamannya sendiri yang pernah dipenjara akibat menyebarkan video terkait pernyataan Ahok dan terjerat pasal UU ITE.

“Jokowi menjalankan kekuasaan dengan keras, memenjarakan aktivis tanpa kesalahan,” ungkapnya.

“Melakukan perpecahan di antara rakyat, sikap anti-Islam, memelihara buzzer, serta sejumlah tindakan yang bertentangan dengan Pancasila,” tambahnya.

Lebih jauh, Buni menyatakan bahwa kondisi kesehatan Jokowi merupakan bagian dari konsekuensi yang harus dihadapi sebagai kepala negara.

“Sakit yang dialami Jokowi adalah bentuk azab yang sedang berlangsung. Para korban mendoakan agar Jokowi tidak segera meninggal agar ia dapat merasakan siksaan dunia yang panjang sebelum menerima balasan di akhirat,” tegasnya.

Sebelumnya, kondisi fisik mantan presiden ini juga menjadi sorotan setelah pernyataan dokter Tifauzia Tyassuma yang menduga Jokowi mengalami gangguan autoimun dan hiperkortisolisme.

Dokter Tifa mencatat adanya bercak gelap di wajah dan leher serta kerontokan rambut parah pada beberapa bagian kepala Jokowi.

“Wajah dan leher muncul bercak hitam, sementara rambut rontok secara drastis di dahi, ubun-ubun, dan belakang kepala,” jelasnya melalui akun X @DokterTifa (30/5/2025).

Ia juga menduga kelebihan hormon kortisol yang biasanya timbul akibat stres atau gangguan hormonal.

Dokter Tifa menambahkan sindiran terkait tekanan psikologis yang mungkin dihadapi Jokowi selama memimpin selama satu dekade.

“Perlu obat antidepresan khusus. Kasihan, beban berbohong selama 10 tahun, tidak terbayangkan rasanya,” pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved