Repelita Mataram - Anggota Tim SAR menunjukkan kekecewaan atas tindakan Abdul Haris Agam yang disebut-sebut sebagai pahlawan dalam proses evakuasi jenazah pendaki Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani.
Kritik diarahkan terutama pada penggalangan donasi yang dilakukan atas nama pribadi tanpa melibatkan atau memberitahu tim penyelamat lainnya.
Rio Pratama, salah satu anggota Tim SAR yang turut mendukung proses evakuasi, menyatakan bahwa keberhasilan misi tersebut merupakan hasil kerja kolektif, bukan aksi tunggal.
Dalam unggahan akun Instagram @riodansatyo pada 27 Juni 2025, Rio menegaskan bahwa Agam tidak akan bisa mengevakuasi jenazah sendirian tanpa bantuan sistemik dari seluruh tim SAR.
Ia memperlihatkan video dokumentasi saat puluhan anggota SAR ikut mengatur tali dan sistem penarikan, serta menyindir keras sikap Agam yang dianggap mencari panggung pribadi.
Menurutnya, banyak anggota SAR tidak mengejar popularitas, tapi bekerja dalam senyap demi misi kemanusiaan.
Rio juga mempertanyakan munculnya penggalangan donasi atas nama Agam yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
"Kenapa tidak memberi tahu tim? Ini tidak etis dan bukan kesepakatan awal," tulisnya.
Ia menambahkan, postingan soal donasi itu bahkan telah dihapus dari akun Instagram @agam_rinjani tanpa penjelasan apa pun.
Sementara itu, Agam sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait kritik ini.
Ia hanya terlihat merepost beberapa dukungan dari netizen Brasil, namun menghindari respons atas sorotan tim SAR.
Sebelumnya, Agam sempat menyampaikan permintaan maaf kepada publik Brasil karena gagal menyelamatkan Juliana dalam kondisi hidup.
Evakuasi jenazah dilakukan dari jurang berkedalaman 600 meter menggunakan teknik vertical rescue yang sangat berisiko.
Agam merupakan salah satu dari empat rescuer yang turun langsung ke dasar jurang dan bermalam bersama jenazah karena kondisi medan yang berbahaya.
Media Brasil dan warganya memberikan pujian luar biasa kepada Agam dan menyebutnya sebagai pahlawan.
Namun bagi sebagian anggota Tim SAR Indonesia, keberhasilan evakuasi bukanlah panggung pribadi dan seharusnya tidak dikapitalisasi dengan cara yang tidak transparan.
Puluhan anggota SAR selama ini telah menyelamatkan banyak nyawa di Rinjani tanpa sorotan dan penggalangan dana pribadi.
Kritik ini menjadi pengingat bahwa kerja tim dan nilai kemanusiaan tidak boleh dikalahkan oleh pencitraan individual dan kepentingan tersembunyi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.