
Repelita Solo - Isu terkait status kehalalan kuliner legendaris Ayam Goreng Widuran di Solo tengah menjadi sorotan publik.
Polemik ini mencuat usai seorang warganet mengungkap ketidaktahuannya bahwa produk makanan dari restoran tersebut ternyata tidak halal.
Manajemen Ayam Goreng Widuran akhirnya merespons dengan pernyataan resmi melalui akun Instagram mereka.
Dalam pengumuman tersebut, pihak restoran menyampaikan permintaan maaf atas keresahan yang muncul akibat kabar yang beredar.
Mereka mengaku telah mencantumkan keterangan “Non-Halal” secara tegas di seluruh gerai dan platform digital yang dimiliki.
Manajemen berharap publik memberi kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki dan melakukan pembenahan secara terbuka dan jujur.
Sementara itu, akademisi Ardianto Sastriawan memberikan tanggapan kritis melalui media sosial X miliknya.
Ia menyoroti penggunaan lemak babi dalam resep masakan restoran tersebut.
Menurut Ardianto, penggunaan lard (lemak babi) tidak semestinya menjadi pilihan utama.
Ia mempertanyakan apakah penggunaan lemak babi memang memberikan cita rasa yang jauh lebih baik dibandingkan dengan lemak dari sapi atau bebek.
Padahal, dua jenis lemak tersebut juga merupakan produk hewani dan dapat diolah dengan cara yang halal.
Ia menegaskan dari pengalamannya memasak, penggunaan lemak sapi maupun bebek sudah cukup memberikan rasa yang lezat.
Ardianto pun mempertanyakan mengapa harus memilih bahan yang jelas-jelas haram menurut ajaran Islam.
Ia menyayangkan jika restoran tetap mengklaim kehalalan produknya padahal menggunakan bahan yang diharamkan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

