Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pemberangkatan Jemaah Haji dari Madinah Rampung, Pemerintah Siapkan Langkah Menuju Puncak Ibadah di Arafah

Repelita Makkah - Puncak pelaksanaan ibadah haji 2025 di Tanah Suci tinggal menghitung hari.

Para jemaah haji Indonesia kini telah berpindah dari Madinah ke Makkah.

Proses pemindahan dimulai sejak pagi hari, dengan delapan kloter terakhir diberangkatkan dari masing-masing hotel sekitar pukul 07.00 dan 09.00 waktu Arab Saudi.

Seluruh jemaah laki-laki telah mengenakan pakaian ihram, sementara perempuan mengenakan busana muslimah.

Mereka diberangkatkan menuju Bir Ali untuk mengambil miqat dan melafalkan niat.

Jemaah lanjut usia tetap berada di dalam bus tanpa turun untuk menghindari kelelahan.

Menurut Kepala Daerah Kerja Madinah, M. Luthfi Makki, total jemaah yang telah diberangkatkan sejak 10 Mei mencapai 104.077 orang.

“Sebanyak 3.267 jemaah dalam delapan kloter terakhir telah berangkat hari ini dari Madinah ke Makkah,” ungkap Makki di Bir Ali.

Ia menyatakan seluruh jemaah yang berada di Madinah telah diberangkatkan, kecuali yang sedang dirawat di RS Arab Saudi dan KKHI Madinah.

Saat ini tercatat ada 35 jemaah dirawat di RS Arab Saudi dan 4 orang di KKHI, yang akan menyusul menggunakan ambulans.

“Kami pastikan tidak ada yang tertinggal. Petugas terus menyisir seluruh area Madinah, termasuk hotel dan Masjid Nabawi,” lanjutnya.

Wakil Kepala Daker Madinah, Khalilurrahman, memberikan imbauan kepada seluruh jemaah yang berada di Makkah agar menjaga kondisi tubuh.

“Suhu di Makkah bisa mencapai 43 derajat Celsius. Jemaah diimbau membawa air minum, semprotan air, dan mengenakan sandal agar tidak terluka akibat panasnya lantai,” pesannya.

Khalil juga mengingatkan pentingnya membawa kartu Nusuk sebagai identitas masuk ke Masjidil Haram.

“Persyaratan masuk semakin ketat, kartu Nusuk wajib dibawa. Jika tersesat, jangan ragu bertanya kepada petugas. Ada sembilan pos resmi untuk membantu jemaah Indonesia,” jelasnya.

Kementerian Agama memastikan seluruh barang bawaan jemaah, termasuk dari hotel transit, sudah dikirim dan diterima di Makkah.

Bagi jemaah yang dalam kondisi sakit, pemerintah menyiapkan skema safari wukuf agar tetap bisa melaksanakan rukun haji sesuai syariat.

Seluruh petugas haji yang bertugas di Madinah dijadwalkan akan bergeser ke Makkah pada Senin malam pukul 18.00 waktu setempat.

Mereka akan bergabung dengan tim Daker Makkah untuk memperkuat layanan transportasi, akomodasi, konsumsi, dan pendampingan ibadah.

“Semua personel akan turun langsung untuk mendukung puncak pelaksanaan ibadah,” ujar Khalil.

Dengan selesainya proses pemindahan jemaah, fokus kini tertuju pada persiapan wukuf di Arafah yang dijadwalkan berlangsung pada 5 atau 6 Juni 2025.

Persiapan fisik, mental, dan logistik terus dilakukan untuk memastikan ibadah haji berjalan lancar dan khusyuk.

Terpisah, jemaah yang dirawat di KKHI Madinah tetap mendapatkan layanan maksimal agar tetap bisa berhaji.

Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah, dr Novitasari Nurlaila, menyampaikan bahwa batas akhir pemindahan pasien KKHI ke Makkah ditetapkan pada 31 Mei 2025.

“Semua evakuasi harus selesai sebelum tanggal tersebut,” ujar dr Novi.

Konsultan Ibadah Haji Kemenag, Prof Aswadi Syuhadak, yang mendampingi jemaah sakit, mengungkapkan bahwa semangat mereka tetap tinggi untuk menuntaskan ibadah.

Berbagai metode seperti safari wukuf, murur, maupun tanazul disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing jemaah.

“Manusia berencana, namun keputusan akhir tetap milik Allah,” ucap Prof Aswadi.

Di KKHI, jemaah juga melafalkan niat ihram isytirath sebagai bentuk syarat apabila menghadapi kendala dalam melanjutkan ibadah.

Dengan niat ini, jemaah dapat melakukan tahallul jika terhalang melanjutkan prosesi haji.

Bagi jemaah yang tidak memungkinkan melakukan umrah wajib, mereka disarankan mengubah niat dari tamattu’ menjadi qiran.

Niat qiran memungkinkan haji dan umrah dilaksanakan dalam satu rangkaian ibadah.

Prof Aswadi juga menyampaikan bahwa bagi jemaah yang benar-benar tidak mampu melaksanakan lempar jumrah, ibadah tersebut dapat diwakilkan.

Seluruh skema yang diterapkan bertujuan menjaga keselamatan jemaah tanpa mengurangi nilai ibadah yang dijalankan.

Pemerintah berharap semangat, kesiapan medis, dan pemahaman fikih dapat menjadikan ibadah haji tahun ini berjalan lancar dan bermakna spiritual, termasuk bagi mereka yang sedang diuji dengan kondisi kesehatan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved