Repelita Jakarta - Ketegangan antara Ketua Umum GRIB Jaya Hercules dengan sejumlah purnawirawan TNI ternama mencapai titik akhir.
Sebelumnya, Hercules melontarkan pernyataan kontroversial kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dengan menyebutnya ‘bau tanah’.
Ucapan itu memicu reaksi keras dari mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan eks Kopassus Yayat Sudrajat.
Awalnya, Hercules enggan meminta maaf kepada Gatot Nurmantyo dan tetap menegaskan keberaniannya meski mendapat kecaman hebat.
Setelah mendapat kritik dari para perwira tinggi TNI, Hercules juga menerima teguran dari aktivis daerah, salah satunya Om Bethel dari Makassar.
Om Bethel bahkan menantang Hercules untuk duel sarung khas Makassar, yang berisiko fatal karena melibatkan saling tikam dalam satu sarung.
Tantangan tersebut mendapat respons keras dari GRIB Jaya Makassar.
Puluhan anggota ormas itu mendatangi kediaman Om Bethel dengan menggunakan motor.
Selain itu, kecaman juga datang dari perkumpulan advokat yang mengkritik tindak kekerasan oleh anggota GRIB Jaya, termasuk pembakaran mobil polisi di Depok.
Menurut Saor Siagian, perwakilan advokat di Komisi III DPR RI, perlu ada tindakan tegas seperti pembekuan atau peringatan kepada GRIB Jaya.
Namun hingga kini, belum ada tindakan resmi meski ormas tersebut sering berbuat onar.
Merespon hal itu, Hercules menunjuk kuasa hukum Sunan Kalijaga untuk mewakilinya.
Ia bahkan mengancam akan membawa para advokat ke ranah hukum karena merasa terancam secara pribadi dan keluarga.
Meski demikian, Hercules cenderung memilih diam, yang justru memperburuk situasi.
Pada Kamis lalu, sosok penting negara menghubungi Hercules secara langsung.
Penasihat Khusus Presiden untuk Pertahanan Nasional, Dudung Abdurachman, yang juga purnawirawan TNI, menghubungi Hercules tanpa menunda waktu.
Aksi ini ditayangkan dalam program Kontroversi Metro TV beberapa hari lalu.
Dudung menawarkan panggilan video untuk berbicara langsung dengan Hercules.
Dalam percakapan itu, Dudung berperan sebagai mediator antara Hercules dan para purnawirawan TNI yang berseteru dengannya.
Jenderal Dudung meminta Hercules untuk menyampaikan permintaan maaf kepada para purnawirawan termasuk Gatot Nurmantyo dan Yayat Sudrajat.
Hercules pun mengucapkan permintaan maaf secara terbuka atas pernyataan yang menyinggung.
Permintaan maaf juga ditujukan kepada para tokoh penting yang terlibat konflik dengan Hercules.
Dudung menegaskan bahwa permintaan maaf ini penting untuk meredakan ketegangan.
Ia juga mengingatkan bahwa ormas bermasalah akan dibubarkan oleh pemerintah.
Hercules menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah tersebut.
Ia menegaskan siap menerima pembubaran jika memang diperlukan.
(*)
Editor: 91224 R-ID Elok