Tanto Mendut Sindir Keaslian Ijazah Jokowi dan Infrastruktur Palsu, Sebut Bangsa Alami Disfungsi Etika

 

Repelita Jakarta - Budayawan nasional Tanto Mendut ikut menyoroti kembali ramainya perdebatan soal keaslian ijazah Presiden Joko Widodo yang kembali menjadi perhatian publik.

Menurutnya, polemik tersebut bukan hanya perkara administrasi atau dokumen pribadi, tetapi merupakan cerminan dari krisis yang lebih luas dalam kehidupan berbangsa.

“Saya boleh jawab dengan data-data tentang kepalsuan yang disaksikan di ruang publik,” ujarnya melalui kanal YouTube ARnet TV.

Tanto menyampaikan kritik terhadap kondisi infrastruktur di beberapa wilayah menjelang perayaan Waisak.

Ia menyindir pemasangan lampu hias yang tidak berfungsi meskipun anggaran yang digunakan sangat besar.

“Padahal besok hari raya Waisak, masa lampu yang dibangun dengan biaya besar dalam sejarah produk kok gak nyala?” ucapnya.

Ia mencontohkan pembangunan tiang-tiang lampu yang tidak digunakan sebagaimana mestinya.

Menurutnya, tiang-tiang tersebut hanya sekadar simbol dan tidak berfungsi untuk penerangan.

“Berarti yang penting pasang tiang, lampunya palsu, tiangnya besi. Anda buka, di tiang itu untuk lampu atau banner Balughi,” katanya.

Ia menduga tujuan sebenarnya dari pemasangan tiang itu bukanlah untuk lampu penerangan, melainkan sebagai tempat memasang spanduk.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa masalah ini bukan persoalan keagamaan semata, melainkan sudah menyentuh inti dari persoalan kebangsaan.

“Ini bukan soal Buddha, Islam, Kristen, Hindu. Soal bangsa Indonesia, itu disfungsi,” tegasnya.

Ia juga mengkritik masyarakat yang dinilainya semakin tidak mampu membedakan antara yang otentik dan yang palsu.

“Ini asli atau palsu sebagai konsep, dia sudah nggak bisa membedakan,” tambahnya.

Saat diminta pendapat secara langsung tentang ijazah Presiden Jokowi, Tanto menyatakan bahwa perdebatan ini sudah jauh melampaui isu akademik semata.

“Soal ijazah Jokowi? Itu bukan asli atau palsu, orang sudah gak ngerti bedanya. Etika sudah gak ada,” ujarnya mengakhiri.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga