Siswa Ketakutan Dikirim ke Barak Dedi Mulyadi, Kak Seto Tegaskan Anak Bukan Robot!

 

Repelita Jakarta – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menuai kritik setelah mengusulkan kebijakan untuk mengirim siswa bermasalah ke barak militer sebagai bentuk disiplin.

Program yang dikenal dengan nama "Nakal Masuk Barak" ini menjadi sorotan, terutama karena dianggap menggunakan pendekatan yang keras terhadap anak-anak.

Pemerhati anak Kak Seto Mulyadi menegaskan bahwa pendidikan tidak seharusnya dilakukan dengan cara ancaman atau kekerasan.

Anak-anak, menurutnya, bukanlah robot yang bisa diprogram dengan cara tersebut.

Kak Seto khawatir bahwa kebijakan ini justru akan berdampak buruk pada perkembangan psikologis anak-anak yang terlibat.

Kritik terhadap kebijakan ini semakin menguat setelah sebuah video yang menunjukkan Dedi Mulyadi memberikan peringatan kepada anak-anak tentang kemungkinan dikirim ke barak jika mereka tidak mengikuti aturan.

Video ini memicu ketakutan di kalangan siswa, yang merasa terancam dengan konsekuensi yang mungkin mereka hadapi.

Sebagai respons, Kak Seto berencana mengunjungi barak militer di Purwakarta pada Sabtu (10/5/2025).

Ia ingin memastikan bahwa program pelatihan yang diberikan kepada siswa tetap menghormati hak-hak anak dan tidak melanggar prinsip-prinsip pendidikan yang humanis.

Kak Seto juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak di rumah, yang merupakan tempat pertama dan utama bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga