Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Setelah Dijemur dan Berdiri Berjam-jam, Pasukan Israel dan AS Tembaki Kerumunan Warga Gaza yang Kelaparan Saat Antre Bantuan

Repelita, Gaza - Skema distribusi bantuan dari Amerika Serikat dan Israel melalui organisasi Gaza Humanitarian Fondation berubah menjadi bencana.

Distribusi bantuan dimulai pada Selasa 27 Mei lalu.

Tembakan terdengar saat warga Gaza yang kelaparan dan kelelahan berebut mendapatkan makanan di luar fasilitas pembagian bantuan.

Militer Israel menyangkal telah menembaki kerumunan.

Namun, laporan menyebutkan bahwa tank dan senjata digunakan sebagai tembakan peringatan oleh tentara bayaran AS untuk mengamankan lokasi distribusi.

Awalnya tidak ada laporan resmi terkait korban jiwa.

Namun media Arab melaporkan tiga orang tewas dan 46 lainnya terluka saat pasukan Israel menembaki warga yang sedang antre makanan.

Kantor media pemerintah Gaza menilai insiden ini menunjukkan kegagalan pasukan Israel dalam mengelola krisis kemanusiaan yang mereka ciptakan sendiri.

Mereka menyebut sistem distribusi seperti ghetto ini sengaja dibuat untuk mempertahankan kelaparan dan menghancurkan warga.

Organisasi Gaza Humanitarian Fondation yang didirikan Februari lalu juga menuai kritik dari pejabat PBB.

Distribusi yang hanya melibatkan perusahaan swasta dianggap sebagai bentuk pengusiran paksa warga Palestina dan berpotensi memicu kekerasan lebih lanjut.

Di media sosial, banyak warga dunia mengutuk cara pendistribusian bantuan yang dianggap tak manusiawi.

Beberapa pengguna membagikan gambar warga Palestina di balik pagar besi menunggu bantuan.

“Pilihan yang dipaksakan Trump dan Israel kepada rakyat Gaza adalah mati kelaparan atau terbunuh saat berusaha mendapatkan makanan. Seperti inilah bencana kelaparan dan malapetaka,” tulis pengguna X @MerruX.

Ia juga mengunggah video warga Gaza berlari di jalanan Rafah demi mendapatkan makanan.

Tentara bayaran AS dilaporkan melarikan diri dari lokasi, sementara warga Palestina menyerbu pos pemeriksaan berpagar.

Situasi berubah menjadi kacau.

Kepala organisasi bantuan yang sebelumnya menyatakan siap menyalurkan makanan mengundurkan diri pada Senin 26 Mei.

Ia mengaku tak yakin organisasi itu akan bertindak independen atau menjunjung prinsip-prinsip kemanusiaan.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan gambar ribuan warga Gaza yang kelaparan dikejar tembakan saat mencari bantuan sangat menyayat hati.

Ia menegaskan bahwa PBB dan mitranya telah memiliki rencana yang solid dan terkoordinasi untuk memberikan bantuan kepada warga Gaza yang terdesak.

Pengamat politik asal Gaza, Muhammad Shehada, mengungkapkan bahwa isi bantuan sebagian besar merupakan produk buatan Israel.

Ia menilai Israel tetap diuntungkan dari skema bantuan yang mereka ciptakan sendiri.

Selama 80 hari terakhir blokade, jumlah korban meninggal akibat kelaparan di Gaza meningkat jadi 58 orang.

Sementara itu, 242 orang lainnya tewas karena kekurangan makanan dan perawatan medis.

Sebagian besar korban adalah anak-anak dan lansia.

Sejak 2 Maret, Israel hampir sepenuhnya menghentikan bantuan ke Gaza.

Akibatnya, sekitar 2,1 juta warga terancam kelaparan, tanpa akses ke obat-obatan atau bahan bakar.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved