Roy Suryo Tegaskan Tak Akan Berhenti Meski Jokowi Tunjukkan Ijazah : Kita Cek Dulu Asli atau Tidak

Repelita, Jakarta - Pakar Telematika yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, kembali menegaskan sikapnya soal ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo.

Ia menyatakan tidak akan berhenti mempermasalahkan hal tersebut meski Jokowi telah menunjukkan ijazah dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Roy menyebut, jika ijazah itu benar-benar ditunjukkan, langkah selanjutnya adalah memverifikasi keasliannya terlebih dahulu.

Pernyataan ini disampaikan Roy menanggapi pertanyaan kuasa hukum Jokowi, Prof Firmanto Laksana.

Firmanto mempertanyakan konsistensi Roy Suryo dan rekan-rekannya yang terus menuntut agar Jokowi membuka ijazahnya ke publik.

Menurut Firmanto, persoalan ini bisa saja tidak kunjung tuntas walau ijazah tersebut ditampilkan.

"Tidak ada jaminan masalah ini selesai kalau ijazah ditunjukkan," ujar Firmanto melalui kanal YouTube iNews, Selasa.

Ia kemudian menantang Roy dengan pertanyaan serupa berkali-kali.

"Kalau ditunjukin ijazah aslinya, berhenti enggak?" tanya Firmanto.

Roy pun menjawab, "Tergantung hasilnya."

Ia menambahkan, jika Jokowi benar-benar menunjukkan ijazahnya dan itu asli, maka itu keputusan yang baik karena publik bisa menilai langsung.

Roy bahkan menekankan bahwa sebagai dokumen milik pejabat publik, masyarakat berhak mengujinya.

Sementara itu, ahli forensik digital Rismon Sianipar mengatakan ia bersedia berhenti membahas isu ijazah jika dokumen tersebut diperlihatkan di hadapan para pakar independen.

"Kalau ditunjukkan secara terbuka di depan para ahli independen, ayo," ujar Rismon menjawab tantangan Firmanto.

Di sisi lain, Ketua Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina, telah diperiksa penyidik di Polres Metro Jakarta Selatan selama tiga jam.

Pemeriksaan itu terkait laporan dari Peradi Bersatu terhadap Roy Suryo dan sejumlah pihak yang dituding menyebarkan tuduhan palsu mengenai ijazah Jokowi.

Silfester menjelaskan bahwa dirinya hadir dalam acara yang sama saat Roy menyampaikan tudingan tersebut.

Ia menyebut Roy tidak mengantongi bukti valid untuk mendukung tuduhannya.

"RS menuduh Pak Jokowi, tapi tidak punya bukti. Saya hadir sebagai salah satu narasumber bersama enam orang lainnya," ucap Silfester.

Ia mengapresiasi langkah Bareskrim yang telah mengonfirmasi keaslian ijazah Jokowi melalui pemeriksaan forensik.

Menurutnya, hasil laboratorium menunjukkan bahwa ijazah Jokowi identik dengan tiga dokumen pembanding milik rekan seangkatannya.

Ijazah itu telah diverifikasi baik oleh Jokowi langsung maupun oleh keluarganya.

Hasilnya kemudian diumumkan secara terbuka oleh Direktur Tindak Pidana Umum, Djuhandhani.

Silfester menyayangkan pihak-pihak yang masih terus menggulirkan narasi tanpa bukti kuat.

Ia mengingatkan bahwa tindakan seperti itu berpotensi menjadi fitnah dan bisa dijerat pasal dalam UU ITE maupun pidana umum.

Menurutnya, seseorang yang bukan otoritas resmi tidak berhak menyatakan ijazah seseorang asli atau palsu.

Hal itu, kata dia, menjadi kewenangan institusi negara yang berwenang seperti laboratorium forensik atau pengadilan.

Ketua Umum Peradi Bersatu, Zevrijn Boy Kanu, menyatakan laporan yang dilayangkan pihaknya didasari oleh data, saksi, dan bukti, bukan opini belaka.

“Ini negara hukum, bukan negara narasi. Kami membawa saksi dan data, jadi hentikan membangun narasi tanpa dasar,” kata Zevrijn.

Ia menyebut ada empat saksi yang siap dipanggil, dan proses hukum berjalan di Polres Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, serta Polda Metro Jaya.

Sekretaris Jenderal Peradi Bersatu, Lechumanan, menambahkan bahwa pemeriksaan terhadap Silfester untuk melengkapi klarifikasi awal.

Penyelidik, lanjutnya, akan segera memanggil terlapor Roy Suryo dan rekan-rekannya untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Jika dinilai cukup bukti, maka perkara akan ditingkatkan ke tahap penyidikan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga