Repelita Jakarta - Badan Reserse Kriminal Polri dinilai layak mendapatkan penghargaan atas kecepatan dalam memeriksa Presiden ke-7 RI Joko Widodo terkait laporan dugaan ijazah palsu.
Hal ini disampaikan oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus pakar telematika Roy Suryo dalam sebuah wawancara televisi pada Selasa malam.
Roy Suryo menilai proses pemeriksaan yang dilakukan Bareskrim sangat singkat dan mencurigakan.
Menurutnya, penyidik hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk mengajukan 22 pertanyaan kepada Jokowi.
Ia mengungkapkan Jokowi masuk ke Gedung Bareskrim pukul 09.47 WIB dan keluar pada pukul 10.42 WIB.
Dengan demikian, waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk satu pertanyaan hanya sekitar dua menit.
Roy Suryo mempertanyakan efektivitas pemeriksaan singkat tersebut.
Ia mengatakan bahwa dalam pemeriksaan saksi ahli, pertanyaan dan jawaban biasanya sudah disiapkan sebelumnya dalam bentuk file sehingga proses di Bareskrim hanya berupa tanda tangan dan konfirmasi ulang.
Roy Suryo menyerahkan penilaian atas kejanggalan proses pemeriksaan tersebut kepada masyarakat.
Setelah pemeriksaan, Jokowi mengungkapkan ia dicecar 22 pertanyaan yang berkaitan dengan ijazah mulai dari SD, SMP, SMA hingga universitas, termasuk kegiatan selama kuliah.
Selain memberikan klarifikasi, Jokowi juga mengambil ijazahnya yang sebelumnya diserahkan ke Bareskrim untuk diperiksa.
Ia memenuhi undangan Bareskrim untuk memberikan keterangan atas laporan dari masyarakat terkait dugaan ijazah S1 palsu yang disampaikan oleh Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis, Eggi Sudjana.
(*)
Editor: 91224 R-ID Elok