Refly Harun Tetiba Ogah Disebut Pendukung Roy Suryo Cs, Loyalis Jokowi: Satu Persatu Buang Body

Repelita Jakarta - Komisaris PT Pelni Dede Budyarto mengkritik bantahan terbaru Refly Harun yang sebelumnya diduga mendukung Roy Suryo dan kelompoknya.

Dede menyatakan pendukung Roy Suryo terkait isu ijazah palsu Presiden Jokowi mulai menghilang satu per satu dan menunjukkan sikap tidak konsisten.

Refly Harun membantah sebagai pendukung Roy Suryo.

Padahal sebelumnya, Refly kerap menyetujui pernyataan Roy Suryo dan kelompoknya.

Refly juga sempat menggelar diskusi terkait tuduhan ijazah palsu Jokowi.

Dalam bincang-bincang tersebut, Refly terlihat ingin menjauh dari kasus yang melibatkan Roy Suryo.

Tindakan ini dianggap sebagai upaya Refly untuk menyelamatkan diri.

Ia mengklaim dirinya hanya sebagai pengamat isu ijazah palsu.

Saat diwawancara dalam tayangan Kompas TV, Refly menolak disebut pendukung Roy Suryo.

Ia menyatakan, "Kok atribusinya pendukung Roy Suryo? Kurang kerjaan."

Refly menegaskan perannya sebagai pengamat ijazah palsu.

Ia menyebut pernyataan Universitas Gadjah Mada soal kelulusan Jokowi pada 5 November 1985 belum cukup membuktikan keaslian ijazah.

Menurut Refly, kasus ini harus diselesaikan secara hukum di pengadilan dengan bukti yang kuat.

Refly menjelaskan proses pidana membutuhkan bukti cukup untuk dapat ditindaklanjuti.

Ia juga menyebutkan, proses di puslabfor sebagai pendukung penyidikan.

Refly menyatakan sebaiknya kasus ijazah ini diselesaikan lewat jalur perdata agar martabat semua pihak tetap terjaga.

Ia menjelaskan dalam kasus perdata tidak ada pihak yang menjadi tersangka.

Bareskrim Polri telah menyatakan ijazah Jokowi asli setelah penyelidikan selama lebih dari sebulan.

Bareskrim mengantongi keterangan dari UGM, foto Jokowi saat kuliah dan wisuda sebagai bukti.

Uji labfor dilakukan menyusul laporan dari Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis Eggi Sudjana.

Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro dari Dirtipidum Bareskrim Polri menyebut hasil uji labfor menunjukkan keaslian dokumen ijazah Jokowi.

Pengecekan meliputi bahan kertas, pengaman kertas, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tanda tangan resmi.

Hasil penelitian memastikan bahwa bukti dan pembanding berasal dari satu produk yang sama.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga