Repelita Jakarta - Soenardi Prawirohatmodjo menjadi sorotan terkait kasus ijazah Presiden Joko Widodo.
Nama Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu tercantum dalam ijazah Jokowi yang beredar luas di media sosial.
Ijazah tersebut diterbitkan pada 5 November 1985 dan mencantumkan Soenardi sebagai Dekan Fakultas Kehutanan.
Tanda tangan Soenardi berdampingan dengan tanda tangan Rektor UGM saat itu, Profesor Dr. T Jacob MS. MD.
Soenardi Prawirohatmodjo meninggal dunia pada 24 April 2021 di usia 92 tahun setelah lama menderita penyakit.
Ia dikenal sebagai salah satu pendiri Fakultas Kehutanan UGM yang awalnya masih bagian dari Fakultas Pertanian.
Selain mengajar di UGM, Soenardi juga pernah menjadi pengajar di sejumlah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
Beberapa penghargaan penting pernah diterimanya, termasuk Satyalancana Karya Satya dari Presiden dan penghargaan dari Rektor UGM.
Dalam catatan resmi, Soenardi disebut sebagai dekan yang menandatangani ijazah Joko Widodo pada tahun 1985.
Ia lahir di Wonogiri pada 8 Maret 1929 dan semasa kecil sering berpindah tempat mengikuti tugas ayahnya yang seorang guru.
Soenardi menempuh pendidikan dasar di Kebumen dan melanjutkan sekolah menengah di Yogyakarta.
Pada masa revolusi, ia sempat keluar sekolah dan bergabung dengan Tentara Pelajar dan TNI untuk membela kemerdekaan.
Setelah perang, Soenardi kembali menuntut ilmu hingga akhirnya menamatkan SMA di tahun 1952.
Ia melanjutkan studi di Fakultas Pertanian UGM dan kemudian memperoleh beasiswa ke University of British Columbia, Kanada.
Pada tahun 1978, Soenardi meraih gelar doktor dari Australian National University di Canberra.
Ia dikukuhkan sebagai profesor pada 1 April 1983.
Soenardi pernah dua kali menjabat Dekan Fakultas Kehutanan, pada 1969-1973 dan 1982-1988.
Pada masa jabatan keduanya, ia menandatangani ijazah Jokowi.
Setelah pensiun pada 1999, Soenardi tetap mengajar karena mendapat gelar profesor emeritus sejak 1997.
Gelar ini memungkinkan ia mengajar tanpa batas waktu selama dibutuhkan oleh fakultas.
Soenardi juga pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Pembantu Dekan, Direktur Pascasarjana, dan Sekretaris Senat Akademik UGM.
Pendidikan formalnya meliputi S1 di Fakultas Pertanian UGM, S2 di University of British Columbia, dan S3 di Australian National University.
Karier akademiknya diwarnai oleh berbagai posisi penting di UGM yang memperkuat kontribusinya di dunia pendidikan tinggi.
(*)
Editor: 91224 R-ID Elok