
Repelita Jakarta - Mantan Menteri Pendidikan menghadapi tekanan serius.
Penyidik Kejaksaan Agung tengah menimbang penerbitan surat larangan bepergian ke luar negeri terhadap dua staf khusus eks Mendikbudristek.
Kedua staf tersebut berinisial FH dan JT, dan terkait dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai hampir Rp10 triliun pada periode 2019 hingga 2022.
Langkah ini dianggap penting agar keduanya kooperatif saat dipanggil untuk memberikan keterangan.
Kasus ini mulai naik ke tahap penyidikan pada 20 Mei 2025.
Sebagai bagian dari proses penyidikan, penyidik telah melakukan penggeledahan di dua apartemen milik FH dan JT pada 21 Mei 2025.
Lokasi penggeledahan berada di Apartemen Kuningan Place dan Apartemen Ciputra World 2, Jakarta Selatan.
Dari lokasi tersebut, penyidik mengamankan 24 barang bukti, meliputi 9 perangkat elektronik seperti laptop dan ponsel, serta 15 dokumen termasuk buku agenda.
Perkara bermula dari perubahan kajian teknis yang awalnya merekomendasikan penggunaan laptop berbasis Windows.
Namun, rekomendasi tersebut kemudian berubah menjadi Chromebook.
Perubahan ini diduga merupakan hasil kesepakatan tersembunyi antara Kemendikbudristek dan tim penyusun kajian.
Penyidik menjelaskan bahwa tim teknis awalnya merekomendasikan OS Windows, namun kemudian diganti menjadi Chromebook.
Uji coba terhadap 1.000 unit Chromebook pada 2018 hingga 2019 menunjukkan perangkat tersebut hanya optimal bila didukung oleh jaringan internet yang stabil, kondisi yang belum merata di Indonesia pada saat itu.
Indikasi ini memperkuat dugaan keputusan spesifikasi tidak berdasarkan kebutuhan lapangan melainkan adanya kepentingan tertentu.
Total anggaran pengadaan TIK pada periode 2020 sampai 2022 mencapai Rp9,98 triliun.
Dana ini terdiri dari Rp3,58 triliun yang berasal dari Kemendikbudristek dan Rp6,39 triliun dari Dana Alokasi Khusus.
Lima staf khusus yang pernah mendampingi Mendikbudristek Nadiem Makarim adalah Pramoda Dei Sudarmo di bidang kompetensi dan manajemen, Muhamad Heikal di bidang komunikasi dan media, Fiona Handayani di isu-isu strategis, Hamid Muhammad di bidang pembelajaran, dan Jurist Tan di bidang pemerintahan.
Penyidik saat ini masih menyelidiki kemungkinan keterlibatan jaringan lembaga pemasyarakatan serta aktor lain yang mungkin terkait.
Tes urine terhadap pengemudi BMW yang menjadi saksi utama dalam kecelakaan yang berhubungan dengan kasus ini menunjukkan hasil negatif narkoba dan alkohol.
Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan nama-nama penting yang pernah berada di lingkaran elite Kemendikbudristek.
Publik menantikan perkembangan selanjutnya, termasuk keputusan apakah dua staf khusus tersebut akan dilarang bepergian ke luar negeri.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

