
Repelita Jakarta - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari memberikan kritik keras terkait rencana Indonesia menjadi lokasi uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan oleh Bill & Melinda Gates Foundation.
Ia menilai keputusan tersebut berisiko terhadap kedaulatan kesehatan nasional dan mempertanyakan urgensi vaksin ini, mengingat TBC laten tidak menular seperti TBC aktif.
Dalam sebuah podcast, Siti Fadilah menyatakan ketidaksetujuannya secara tegas terhadap pelaksanaan uji coba vaksin tersebut di Indonesia.
Ia juga mengkritik Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang dianggapnya terlalu mengandalkan vaksin dalam berbagai masalah kesehatan.
Menurut Siti Fadilah, Menkes Budi seperti “menuhankan” vaksin dengan menyebut bahwa penyakit seperti cacar dan Covid dapat hilang dengan vaksinasi, padahal kenyataannya Covid masih ada di beberapa negara tetangga.
Kritik tersebut semakin tajam karena Menkes Budi mendapatkan banyak penolakan dari kalangan dokter dan ahli kesehatan lainnya.
Siti Fadilah menilai Menkes Budi tidak memiliki kecocokan dan chemistry yang tepat untuk jabatan Menteri Kesehatan.
Ia menilai, selama masa jabatan Menkes Budi, tingkat demonstrasi dan kritik terhadap kementerian kesehatan meningkat tajam, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia menjadi salah satu lokasi uji coba vaksin TBC dari Bill Gates.
Prabowo menilai keikutsertaan Indonesia penting mengingat tingginya angka kematian akibat TBC di Tanah Air, yang mencapai hampir 100 ribu jiwa setiap tahun.
Keputusan ini diharapkan dapat mempercepat penanggulangan penyakit tersebut melalui inovasi vaksin baru.
Namun, kritik keras dari mantan Menkes dan kalangan medis menimbulkan perdebatan soal keamanan dan efektivitas vaksin tersebut serta pendekatan pemerintah dalam kebijakan kesehatan.
Siti Fadilah berharap pemerintah lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait vaksin dan memperhatikan masukan dari berbagai pihak, khususnya para ahli medis yang memahami risiko dan manfaat secara menyeluruh.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

