Kerusuhan Unjuk Rasa Pendukung Paslon 02 di Bawaslu Bengkulu Selatan Picu Luka dan Diwarnai Suara Tembakan

 

Repelita Bengkulu Selatan - Unjuk rasa pendukung paslon nomor 02 Suryatati-Ii Sumirat di depan kantor Bawaslu Bengkulu Selatan berakhir ricuh.

Kericuhan dimulai ketika orator aksi meminta Bawaslu menemui massa.

Karena Bawaslu tidak segera merespon, massa kemudian membakar keranda mayat.

Beberapa peserta aksi tiba-tiba melempar batu ke arah aparat dan gedung Bawaslu.

Situasi menjadi tidak terkendali saat polisi menembakkan gas air mata dan water canon untuk membubarkan massa.

Terjadi bentrokan antara massa dan aparat kepolisian.

Kepulan asap tebal tampak di sekitar kantor Bawaslu.

Beberapa kali suara tembakan terdengar di lokasi.

Akibat kerusuhan ini, sejumlah peserta aksi terluka dan memerlukan perawatan.

Beberapa korban harus mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit.

Koordinator aksi Herman Lupti menilai Bawaslu tidak menjalankan tugas profesionalnya.

Ia mempertanyakan janji Bawaslu untuk memberikan penjelasan kepada massa yang hingga kini belum terpenuhi.

Herman menyebut kasus penangkapan Ii Sumirat sebagai kejahatan pilkada yang luar biasa.

Menurutnya, pengungkapan kasus ini akan mudah jika Bawaslu sungguh-sungguh menegakkan hukum secara profesional.

Herman mengajak pihak terkait duduk bersama untuk membahas pasal-pasal pelanggaran yang terjadi.

Ii Sumirat, cawabup Bengkulu Selatan, mengalami intimidasi dan persekusi pada Jumat malam, 18 April 2025.

Mobil yang ditumpanginya dihadang dan digeledah saat hendak menghadiri acara keluarga.

Pengadangan itu terjadi sebanyak tiga kali di tempat berbeda dan berlangsung hingga pagi hari.

Narasi di media sosial sempat menyebarkan informasi yang menyebut Ii Sumirat ditangkap polisi terkait kasus korupsi.

Kubu Suryatati-Ii Sumirat merasa dirugikan dan menuduh operasi penangkapan ilegal itu menjadi penyebab kekalahan dalam PSU Pilkada.

Mereka mengklaim banyak pendukung paslon 02 yang tidak hadir di TPS atau beralih ke kandidat lain akibat peristiwa tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga