Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Innalillahi, Eks Wakapolri Era SBY Meninggal; Pernah Tolak Jadi Kapolres, & Kebal Peluru

 Eks Wakapolri Era SBY Meninggal; Pernah Tolak Jadi Kapolres, & Kebal Peluru

Repelita Makassar - Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal (Purn) Jusuf Manggabarani, dikabarkan meninggal dunia.

Kabar tersebut disampaikan oleh anak almarhum yang juga menjabat sebagai Kapolres Pinrang, Ajun Komisaris Besar Polisi Edy Sabhara Manggabarani.

Jusuf mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kota Makassar.

Tokoh kelahiran Gowa, Sulawesi Selatan pada 11 Februari 1953 itu dikenal sebagai jenderal yang mengabdi penuh dalam institusi Polri.

Ia pernah menjabat sebagai Wakapolri mendampingi Jenderal Timur Pradopo saat menjabat Kapolri.

Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Jakarta untuk dimakamkan.

Sembari menunggu proses pemakaman, jasad Jusuf disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka di Makassar.

Semasa hidupnya, Jusuf Manggabarani dikenal sebagai sosok jenderal yang berani dan tegas.

Ia bahkan pernah menolak jabatan sebagai Kapolres setelah lulus dari pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri.

Penolakan itu dilakukan karena ia lebih memilih untuk bergabung dengan satuan elite Gegana Brimob Polri.

Salah satu kisah yang melekat kuat pada dirinya adalah saat menghadapi preman bersenjata api rakitan di Sulawesi Selatan.

Peristiwa itu terjadi pada awal 1990-an saat Jusuf yang masih berpangkat Komisaris Besar ditugaskan di Palopo, Sulawesi Selatan.

Wilayah itu tengah dirundung kekacauan akibat ulah seorang preman bernama Sukri yang menguasai daerah Mangkutana.

Keberadaan Sukri membuat aparat setempat enggan bertindak karena takut.

Namun Jusuf mengambil langkah berbeda dengan turun langsung ke lokasi tanpa pengawalan resmi.

Ia menemui Sukri di markasnya dan berdiri tepat di depan laras senjata sang preman.

Anak buahnya yang terlambat menyusul menyaksikan peristiwa itu dengan penuh ketegangan.

Jusuf bahkan sempat membuka kancing bajunya, seolah menantang, “Tembak kalau kau berani.”

Sukri menarik pelatuk senjata beberapa kali, namun tak satu pun peluru menyentuh tubuh Jusuf.

Peluru-peluru itu justru jatuh ke tanah.

Aksi ini menjadi legenda di kalangan masyarakat dan anggota kepolisian Sulawesi Selatan.

Nama Jusuf Manggabarani tidak hanya dikenang karena jabatan dan pangkatnya.

Namun keberaniannya dalam menjalankan tugas, terutama saat menghadapi situasi genting, menjadikannya sebagai figur yang dihormati.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved