Repelita Jakarta - Pernyataan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang mengajak masyarakat keluar dari zona nyaman mendapat sorotan dari pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto.
Gigin menilai ajakan tersebut tidak sesuai dengan kondisi mayoritas rakyat Indonesia yang masih hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Melalui akun X pribadinya, Gigin menegaskan bahwa sebagian besar warga Indonesia tidak berada dalam zona nyaman karena 60 persen termasuk dalam kategori miskin.
Menurutnya, zona nyaman hanya dinikmati oleh kelompok kecil yang mapan seperti Gibran dan lingkarannya.
Gibran sebelumnya menyampaikan pandangannya melalui video monolog berjudul Bukan Lagi Hanya Pasar Digital, Indonesia Harus Jadi Produsen Digital yang diunggah di kanal YouTube pribadinya.
Dalam video itu, Gibran menyatakan perlunya keberanian untuk keluar dari zona nyaman demi melakukan terobosan yang mungkin mengganggu pihak lain.
Ia menjelaskan bahwa hilirisasi digital bukan sekadar jargon, melainkan suatu keharusan agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen teknologi.
Gibran menegaskan pentingnya menguasai teknologi agar Indonesia menjadi produsen dan tidak sekadar konsumen.
Ia menyebut potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar dengan nilai mencapai 90 miliar dolar AS pada 2024 dan diperkirakan tumbuh hingga 200–300 miliar dolar AS pada 2030.
Gibran menyerukan perlunya gerakan bersama untuk mendukung pelaku lokal dan talenta digital agar berkembang menjadi raksasa digital yang memberi manfaat luas bagi bangsa.
Meski mendukung kemajuan digital, Gigin mengingatkan pemerintah agar tidak mengabaikan ketimpangan sosial yang masih dialami sebagian besar rakyat Indonesia.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

