Repelita Manado - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto mendapat sorotan tajam di Manado, Sulawesi Utara.
Kejadian ini mencuat setelah ditemukannya ayam busuk dalam hidangan yang diberikan kepada siswa SDN Pandu.
Potret dan rekaman video dari dapur penyedia makanan tersebar luas di media sosial, memperlihatkan kondisi bahan pangan yang tidak layak dikonsumsi.
Masyarakat pun bereaksi keras, menyerukan agar otoritas setempat segera mengambil tindakan tegas.
Dinas terkait didesak melakukan pemeriksaan menyeluruh dan evaluasi terhadap seluruh dapur penyedia MBG di wilayah tersebut.
Kejadian ini memicu keprihatinan mendalam mengenai mutu pengawasan pada program bantuan makanan gratis yang menyasar pelajar sebagai kelompok penerima utama.
Menanggapi kasus ini, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana angkat bicara.
Dadan menyampaikan bahwa pihaknya telah menginstruksikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk membiasakan uji organoleptik sebelum makanan didistribusikan ke sekolah.
Ia menekankan pentingnya menghindari pembagian makanan yang sudah tak layak konsumsi.
“Kami sudah ingatkan agar uji organoleptik dibiasakan. Masakan yang sudah (tidak layak) tidak diusah lanjut dibagikan,” ujar Dadan pada Sabtu (17/5/2025).
Kepala SDN Pandu, Rusmin Sigar, membenarkan bahwa pihak sekolah menerima lauk berupa ayam yang sudah berbau saat pembagian MBG pada Rabu (14/5/2025).
Guru yang bertugas memeriksa kualitas makanan menemukan ayam dalam kondisi tidak layak saat hendak dibagikan kepada siswa kelas 4, 5, dan 6.
“Tim kami memeriksa kelayakan makanan sebelum dikonsumsi anak-anak, dan ditemukan makanan yang tidak layak saat itu,” ungkap Rusmin.
Begitu mendapat informasi, Rusmin segera menghentikan distribusi makanan ke ruang kelas dan langsung berkoordinasi dengan pihak SPPG.
“Ada 20 kotak yang ayamnya sudah berbau busuk. Ada juga yang menurut siswa tidak, tapi kami putuskan untuk tidak mengkonsumsi makanan itu,” terangnya.
Insiden ini mengundang reaksi dari pemerintah daerah.
Kepala Dinas Pangan Sulut Franky Tintingon, Kepala Dinas Pendidikan Manado Steven Tumiwa, dan Kepala SPPG Mapanget Stevano turut turun tangan untuk menyelidiki kejadian tersebut.
Franky menyampaikan bahwa SDN Pandu telah menjalankan program MBG sejak Senin (17/2/2025) dengan jumlah penerima sebanyak 326 siswa.
Namun, baru kali ini ditemukan kasus makanan dalam kondisi membahayakan kesehatan.
“Baru saat ini ada kejadian seperti ini,” tegas Franky.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok