Apakah Boleh Kirim Doa dan Yasinan untuk Orang Meninggal? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Hukumnya...

 

Repelita Jakarta - Mengirim doa saat seseorang meninggal sudah menjadi tradisi yang umum di Indonesia.

Kematian adalah takdir yang hanya diketahui oleh Allah SWT.

Banyak orang berinisiatif mengirim doa dan mengadakan yasinan sebagai bentuk penghormatan dan harapan untuk almarhum.

Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasan mengenai hukum mengirim doa dan yasinan untuk orang yang telah meninggal dunia.

Dalam ceramahnya di kanal YouTube Adi Hidayat Official, ia menegaskan pentingnya memahami hal ini secara benar agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Ia menyampaikan bahwa terdapat perbedaan pendapat tentang keabsahan hadits yang menyebutkan keutamaan membaca Yasin untuk orang meninggal.

Beberapa mengatakan hadits tersebut dhaif, sementara sebagian lainnya menyebutnya shahih.

Meski demikian, menurut Ustaz Adi, mengirim surat Yasin kepada almarhum tidak dilarang dan tetap merupakan kebiasaan yang baik.

Secara pribadi, Ustaz Adi lebih memilih berpegang pada hadits yang tidak diperdebatkan agar lebih tenang dan menghindari perdebatan yang tidak perlu.

Salah satu hadits yang dianjurkan adalah doa, yang diambil dari Kitab Adab al-Mufrad karya Imam Al Bukhari.

Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa ketika seorang anak memohon ampunan kepada Allah untuk orang tuanya yang sudah meninggal, maka derajat almarhum akan diangkat di alam kubur.

Ustaz Adi menekankan bahwa doa dan permohonan ampunan dari anak dapat memberikan kebaikan bagi almarhum secara langsung.

Ia juga menambahkan bahwa menurut Nabi Muhammad, dua hal yang paling diharapkan oleh orang yang telah meninggal adalah permohonan ampunan dan doa dari yang masih hidup.

Hal ini menunjukkan pentingnya mendoakan orang yang sudah tiada sebagai bentuk kasih sayang dan penghormatan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga