Amien Rais Serang Kepemimpinan Jokowi yang Otoriter dan Tolak Gibran Jadi Wakil Presiden

 

Repelita Jakarta - Amien Rais kembali melontarkan kritik keras terhadap Presiden Joko Widodo.

Dalam kanal YouTube pribadinya, Amien Rais menyerukan pembentukan Majelis Rakyat Indonesia untuk mengadili Jokowi dan memakzulkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden terpilih.

Amien Rais menilai Jokowi telah berubah menjadi pemimpin otoriter yang merusak demokrasi di Indonesia.

Ia menyebut Jokowi sebagai "penipu profesional dan patologis" yang kerap memberikan janji manis kepada rakyat.

Menurut Amien Rais, pemerintahan Jokowi justru mengarah pada praktik nepotisme dan gaya kepemimpinan ala "raja Jawa gadungan".

Ia mencontohkan perilaku tersebut saat pernikahan anak Jokowi di Medan, yang meminta kereta kencana dari Keraton Solo diboyong ke sana.

Amien Rais juga menyoroti kondisi ekonomi nasional yang memburuk.

Dia menyebut banyak perusahaan besar meninggalkan Indonesia dan investor lebih memilih berinvestasi di Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

Mantan Ketua MPR itu mengajak pembentukan Majelis Rakyat Indonesia sebagai wadah perjuangan rakyat bersama purnawirawan, pemuda, mahasiswa, dan partai yang masih memegang nilai Pancasila.

Amien Rais mengusulkan agar panitia MRI dibentuk dari Yogyakarta untuk menyusun skala prioritas, termasuk revisi UUD jika diperlukan, dan membangun gerakan nasional.

Ia menegaskan bahwa konstitusi bukanlah dokumen sakral yang tidak boleh diubah.

Amien Rais mengajak seluruh elemen bangsa berjuang demi tegaknya keadilan sosial.

Ia mengutip pepatah bahwa penguasa tidak akan melepaskan kekuasaan secara sukarela kecuali mereka yang waras dan berperikemanusiaan.

Selain menyerang Jokowi, Amien juga mengkritik Gibran Rakabuming Raka sebagai bagian dari kekuasaan keluarga yang membahayakan masa depan demokrasi.

Ia menyerukan agar gerakan rakyat tidak berhenti pada sekadar pernyataan, tetapi dilanjutkan dengan aksi nyata.

Amien Rais meminta dilakukan gerakan nasional bahkan ledakan nasional yang sudah lama dinantikan rakyat.

Di akhir pidatonya, ia berharap perjuangan ini diridai oleh Allah.

Ia menegaskan bahwa kritik adalah bagian dari perjuangan mencari kebenaran.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga