Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Skandal Utang Pertamina: Investigasi yang Mengguncang Orde Baru

 Fikri Jufri dan Terbongkarnya Skandal Utang Pertamina | tempo.co

Repelita Jakarta - Jauh sebelum polemik BBM oplosan yang ramai belakangan ini, Pertamina pernah tersandung skandal besar terkait utang yang menggunung. Skandal ini terungkap berkat investigasi seorang wartawan Tempo, Fikri Jufri.

Pada masa kejayaan Orde Baru, Pertamina adalah raksasa bisnis yang begitu berpengaruh. Direktur Utama Pertamina saat itu, Ibnu Sutowo, bahkan dijuluki sebagai orang terkuat kedua di Indonesia setelah Presiden Soeharto.

Pada akhir November 1975, Fikri Jufri menerima kabar mengejutkan bahwa Ibnu Sutowo beserta lima direktur Pertamina lainnya diberhentikan. Kabar tersebut langsung menggerakkan naluri jurnalistiknya.

Keesokan harinya, Fikri Jufri bergerak cepat mendatangi kantor hingga kediaman Menteri Pertambangan M. Sadli untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai skandal tersebut. Setelah memperoleh keterangan yang cukup, ia mencoba menghubungi sumber utama: Ibnu Sutowo.

Namun, Ibnu Sutowo dikenal sebagai sosok yang sulit ditemui, terutama oleh jurnalis. Ia secara terbuka mengakui tidak menyukai berbicara dengan media. Meski demikian, Fikri Jufri tidak menyerah. Dengan memanfaatkan kedekatannya dengan Marah Junus, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Pertamina, ia akhirnya berhasil mendapatkan kesempatan wawancara selama dua jam penuh dengan Ibnu Sutowo di kantornya di Jalan Perwira, Jakarta Pusat.

Dalam wawancara tersebut, Ibnu Sutowo mengakui kesalahan dalam perhitungan finansial Pertamina. Ia menjelaskan bahwa pihaknya terlalu bergantung pada komitmen dana pinjaman jangka panjang sebesar 1,7 miliar dolar AS dari Timur Tengah. Karena keyakinan tersebut, Pertamina berani mengambil pinjaman jangka pendek untuk membiayai berbagai proyek besar.

"Ibnu Sutowo bilang uang dari Timur Tengah itu ternyata fatamorgana," kenang Fikri Jufri.

Hasil wawancara eksklusif ini akhirnya dimuat dalam Majalah Tempo edisi November 1975. Berita tersebut mengejutkan publik, mengungkap bahwa Pertamina memiliki utang lebih dari 10,5 miliar dolar AS.

Tak lama setelah skandal ini terungkap, Ibnu Sutowo dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh Piet Haryono sebagai Direktur Utama Pertamina yang baru. Meski kariernya berakhir tragis, hubungan Ibnu Sutowo dan Fikri Jufri tetap berjalan baik.

Liputan investigasi mengenai utang Pertamina ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah jurnalisme investigatif di Indonesia, menandai era baru bagi Tempo dalam mengungkap berbagai skandal besar di tanah air.(*).

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved