Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan investor global Ray Dalio serta 11 taipan Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan ini membahas pengelolaan aset Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) agar berjalan optimal.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan bahwa nasihat kritis dari Ray Dalio sangat dibutuhkan untuk memastikan pengelolaan investasi berjalan dengan hati-hati dan transparan.
"Saya rasa Anda berada dalam posisi yang dapat berbicara kepada kami secara terbuka dan juga secara kritis. Saya rasa kami memang memerlukan nasihat-nasihat yang kritis ini, saya rasa kuncinya," ujar Prabowo.
Menurutnya, pengalaman Ray Dalio dalam membangun badan investasi di tingkat global, termasuk di Timur Tengah dan Asia, bisa menjadi acuan bagi Indonesia dalam mengelola BPI Danantara.
Selain Ray Dalio, sejumlah taipan yang hadir dalam pertemuan ini di antaranya Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, Sugianto Kusuma (Aguan), Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Tomy Winata, Anthony Salim, Franky Wijaya, Dato Tahir, James Riady, Chairul Tanjung, dan Hilmi Panigoro.
Prabowo menekankan bahwa kehadiran para pengusaha besar ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan aset Danantara dilakukan secara profesional dan mampu bersaing di tingkat global.
"Sehingga nanti pengelolaan aset-aset Indonesia itu bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehati-hati mungkin, dan bahwa nanti semua entitas ekonomi kita dilaksanakan dengan efisiensi yang bisa bersaing dengan semua entitas di dunia," tambahnya.
Prabowo berharap Ray Dalio dapat menjadi mitra strategis Indonesia dalam mengembangkan BPI Danantara, sekaligus berbagi pengalaman dalam menjalankan investasi dengan prinsip kehati-hatian dan transparansi. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok