
Repelita Jakarta - Juru Bicara PDI Perjuangan Guntur Romli menyoroti pertemuan antara Kejaksaan Agung dan Menteri BUMN Erick Thohir di tengah penyelidikan kasus dugaan korupsi besar di PT Pertamina.
Melalui akun X pribadinya, Guntur menyatakan bahwa pertemuan tersebut melanggar etika penegakan hukum.
“Bertemu Erick Thohir, Kejagung melanggar etika penegakan hukum,” tulisnya.
Ia mempertanyakan alasan Jaksa Agung bertemu dengan Erick Thohir di saat penyelidikan kasus dugaan korupsi senilai Rp1.000 triliun di Pertamina masih berlangsung.
“Pada saat Kejagung menyelidiki kasus dugaan korupsi 1.000 T Pertamina, Jaksa Agung malah bertemu bosnya, Erick Thohir,” lanjutnya.
Guntur juga menyoroti waktu pertemuan tersebut yang berlangsung hingga larut malam.
“Bagaimana bisa sebuah lembaga penegak hukum menyediakan waktu dan ruang bersama Menteri BUMN hingga larut malam?” tanyanya.
Menurutnya, Jaksa Agung seharusnya menjaga jarak dengan pejabat yang memiliki keterkaitan langsung dengan kasus yang sedang ditangani.
“Seharusnya seorang Jaksa Agung menjaga jarak dengan kepala lembaga yang anak usahanya korup dan bermasalah,” tuturnya.
Guntur menegaskan pentingnya integritas dalam Kejaksaan Agung agar dapat mengusut kasus ini dengan transparan.
“Lalu siapa yang bisa menjamin jika Jaksa Agung benar-benar tidak goyah pendiriannya soal kasus korupsi Pertamina ini?” paparnya.
Ia juga menyinggung RUU Kejaksaan yang baru, yang menurutnya berpotensi memberikan kewenangan lebih besar kepada Kejaksaan Agung.
“Apalagi dengan RUU Kejaksaan yang baru, maka lembaga kejaksaan berpotensi powerful dan bisa bertindak seenaknya,” tambahnya.
“Jika Kejaksaan bersalah, lantas siapa yang akan menindak mereka dengan kewenangan sebesar itu? Sementara untuk menindak mereka harus butuh izin dari Jaksa Agung?” ungkapnya.
Guntur berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan Kejaksaan Agung tetap menjaga nama baiknya.
“Kita mendukung pemberantasan korupsi, kita mendukung agar Kejagung menindak koruptor, tetapi kita ingin lembaga Kejaksaan Agung tidak ternodai dengan pengaruh-pengaruh kotor saat mengeksekusi sebuah kasus,” terangnya.
“Kejagung jangan sampai bermain mata dengan bosnya orang-orang korup. Fokus selesaikan kasus Pertamina, rakyat pasti mendukung,” pungkasnya.
Sebelumnya, Erick Thohir menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin membahas perkembangan kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak di PT Pertamina Patra Niaga.
Dalam keterangannya di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu, Erick menyebut bahwa pertemuan itu berlangsung pada malam hari sebelum dirinya bertolak ke Magelang.
"Kemarin saya meeting sama Pak Kejaksaan, Pak JA, sebelum ke Magelang jam 11 malam. Tentu kita apresiasi yang dilakukan Kejaksaan. Kita hormati," ujar Erick.
"Seperti dulu kita bersama Kejaksaan menangani kasus Asabri, Jiwasraya, Garuda. Kita berpartisipasi," tambahnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok