Repelita Bogor - Wisata rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jawa Barat, disegel dan akan segera dibongkar. Tindakan ini dilakukan setelah ditemukan pelanggaran lingkungan serta izin operasional.
Petugas memasang plang segel dan garis kuning larangan melintas sebagai bagian dari perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Penyegelan ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, serta Bupati Bogor Rudy Susmanto.
Plang yang terpasang di lokasi wisata tersebut mencantumkan peringatan bahwa siapa pun yang merusak atau menghilangkan segel dapat dikenakan sanksi pidana.
"Barang siapa dengan sengaja memutus, membuang, atau merusak penyegelan suatu benda oleh atau atas nama penguasa umum yang berwenang, atau dengan cara lain menggagalkan penutupan dengan segel, diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan," demikian bunyi peringatan tersebut berdasarkan Pasal 232 Ayat 1 KUHP.
Wisata Hibisc Fantasy Puncak diketahui berdiri di lahan perkebunan teh yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan dimiliki oleh PT Jasa dan Kepariwisataan atau Jaswita, yang merupakan BUMD Pemprov Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa pembangunan wisata di kawasan perkebunan tersebut telah menyebabkan perubahan pada struktur alam dan lingkungan. "Ini daerah kemiringan yang sangat tinggi, di bawahnya ada sungai, airnya mengalir ke kampung itu. Jadi, banjir di kampung itu penyebabnya dari sini," ujar Dedi saat berada di lokasi.
Selain itu, Dedi menegaskan bahwa banyak pelanggaran yang ditemukan, mulai dari izin lokasi hingga pembangunan yang melebihi ketentuan. "Banyak pelanggaran lingkungan, izin lokasinya, karena membangun melebihi apa yang ditetapkan, kemudian ketinggiannya," tuturnya.
Setelah penyegelan dilakukan, pemerintah akan segera membongkar tempat wisata tersebut. Pemprov dan Pemkab Bogor telah mengerahkan alat berat untuk memulai proses pembongkaran. "Sudah dicek satu-satu, sehingga ini ditutup dulu, dibongkar mulai hari ini, dan harus dikerahkan alat berat," kata Dedi. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok