Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Maskapai Baru Indonesia Airlines Resmi Mengudara, Siapa Sosok di Baliknya?

Potret CEO Indonesia Airlines, Iskandar pemilik maskapai PT Indonesia Airlines Group yang resmi beroperasi di Indonesia

Repelita Jakarta - Maskapai penerbangan komersial baru, Indonesia Airlines Group (INA), resmi beroperasi di Indonesia. Meski menggunakan nama "Indonesia", maskapai ini didirikan oleh perusahaan asal Singapura, Calypte Holding Pte. Ltd. Namun, kepemilikan maskapai ini ternyata berada di tangan seorang pengusaha asal Indonesia bernama Iskandar.

Calypte Holding Pte. Ltd merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian. "Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines," ujar Chief Executive Officer Indonesia Airlines Iskandar.

"Kami menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial, menawarkan perjalanan yang benar-benar tak tertandingi bagi penumpang," lanjutnya.

Iskandar lahir pada 7 April 1983 di Bireuen, Aceh. Saat ini, ia menjabat sebagai pendiri sekaligus CEO Indonesia Airlines serta Kepala Eksekutif Calypte Holding.

Ia menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, sebelum memulai kariernya di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias. Pada 2006-2009, ia bergabung dengan PLN sebelum beralih ke bidang perbankan dan asuransi.

Ketertarikannya pada bidang kelistrikan mendorong Iskandar untuk mengembangkan bisnisnya pada 2015, meski perusahaan kelistrikan yang ia dirikan hanya bertahan dua tahun.

Pada 2022, ia bersama rekannya dari Singapura mendirikan Calypte Holding yang kini berkembang di tiga sektor utama, yakni energi terbarukan, pertanian, dan penerbangan. Melalui sektor aviasi, Calypte Holding membentuk PT Indonesia Airlines Group untuk mengelola maskapai Indonesia Airlines.

Indonesia Airlines akan beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Maskapai ini telah melalui studi kelayakan yang melibatkan konsultan aviasi dari Singapura dan Amerika Serikat.

"Berdasarkan perencanaan bisnis dan hasil studi kelayakan yang telah disusun, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional," ujar Iskandar.

Dalam lima tahun pertama operasionalnya, maskapai ini berencana melayani penerbangan ke 48 kota tujuan di 30 negara.

Pada tahap awal, Indonesia Airlines akan mengoperasikan 20 pesawat yang terdiri dari 10 unit pesawat berbadan ramping, seperti Airbus A321neo atau A321LR, serta 10 unit pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9.

Mengusung konsep layanan premium, Indonesia Airlines menawarkan fasilitas kelas dunia yang biasanya hanya ditemukan dalam layanan jet pribadi. Tim manajemennya terdiri dari para profesional berpengalaman dari berbagai maskapai besar dunia.

Direktur operasionalnya berasal dari Singapore Airlines dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, sementara direktur komersial berasal dari maskapai ternama seperti Emirates dan Asiana Airlines.

Departemen operasi penerbangan akan dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang pernah bekerja di maskapai asing. Posisi direktur produk dan layanan akan diisi oleh seorang ahli dari Brunei Darussalam dengan pengalaman 25 tahun di Royal Brunei dan Emirates.

Untuk meningkatkan layanan kabin, manajer awak kabin direkrut dari British Airways, yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA), serta wakil manajer awak kabin dari Emirates. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved