Repelita Jakarta - Dokter Richard Lee kini resmi memeluk agama Islam. Kabar tersebut dibagikan oleh Hanny Kristianto, pengurus Mualaf Centre Indonesia, melalui Instagram pribadinya pada Rabu, 05 Ramadan 1446 H. Dalam postingannya, Hanny menyambut Richard Lee dengan tulisan, "Ahlan wa sahlan brother Richard to Islam."
Keputusan Richard Lee untuk menjadi mualaf bermula dari ketertarikannya untuk memahami ajaran Islam lebih dalam. Richard Lee mengungkapkan bahwa perjalanan spiritualnya dimulai setelah ia merasa membutuhkan bimbingan dan nasihat. Ia meminta bantuan dari beberapa ustaz, termasuk ustaz Derry Sulaiman dan ustaz Felix Siauw, untuk memahaminya lebih jauh.
“Dulunya aku nganggep ujian hidupku berat. Tapi sejak satu kata ini, aku sebut aja ya. Sejak aku belajar Islam dan sejak aku Islam, aku bener-bener mengubah pandanganku tentang ujian hidup,” ungkap Richard Lee.
Richard Lee kemudian mengungkapkan bahwa Surat Al Baqarah ayat 155-157 dalam Al Qur'an menjadi salah satu ayat yang sangat mempengaruhi pandangannya tentang hidup. Ia menyebut ayat ini sebagai penyebab perubahan cara pandangnya tentang ujian hidup.
"Dan sesungguhnya kami itu pasti akan diuji dengan sedikit ketakutan, dengan kelaparan, dengan pengurangan harta, tapi berikan kabar gembira bagi orang yang sabar, orang yang terkena musibah. Mereka berkata Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, bahwa sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kita akan kembali. Orang-orang tersebut akan diberi rahmat yang sempurna dan akan diberikan petunjuk yang luar biasa,” tuturnya.
Ternyata, Richard Lee telah memeluk Islam sejak dua tahun lalu. Namun, ia memilih untuk tidak mengungkapkan status barunya tersebut kepada publik. "Sebenarnya sejak dua tahun yang lalu aku tuh sudah islam dan selama dua tahun ini aku belajar islam. Dan sampai sekarang aku masih belajar islam," kata Richard Lee dalam sebuah tayangan YouTube.
Richard Lee juga menjelaskan mengapa ia memilih untuk tidak mengungkapkan status mualafnya selama ini. Ia mengatakan bahwa alasannya adalah untuk menjaga perasaan keluarga besar yang mayoritas beragama non-Muslim.
"Yang pertama karena aku tidak ingin menyakiti hati orang lain. Karena bagaimanapun juga keluarga aku adalah keluarga non Muslim. Aku harus menjaga perasaan mereka. Dan aku juga punya alasan tersendiri untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, berbuat. Aku tidak ingin ketika aku masuk Islam aku malah menyakiti orang lain terutama keluargaku," tandasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
