Repelita Jakarta - Politikus PDI-P Guntur Romli menduga mantan Presiden ke-7 RI Joko Widodo masih ingin membangun citra sebagai figur berpengaruh dalam politik nasional dengan mengundang berbagai tokoh ke kediamannya.
Pernyataan itu disampaikan Guntur Romli setelah adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menemui Jokowi di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat lalu.
"Dalam pengakuan Pak Hashim, pertemuan itu bukan pertemuan politik, tapi tanpa sadar, Jokowi membungkus pertemuan itu sebagai pertemuan politik untuk terus membentuk opini bahwa Jokowi masih sangat berpengaruh," ujar Guntur Romli, Minggu.
Guntur menilai bahwa Jokowi justru mengundang Hashim ke rumahnya. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa Jokowi terus berupaya membangun opini tentang pengaruhnya di dunia politik.
"Artinya, Jokowi sedang dan terus membangun opini bahwa dia masih sangat punya pengaruh. Adik Presiden saja bisa 'dipanggil' ke Solo," jelasnya.
Mantan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu juga mengungkapkan bahwa Jokowi sering mengundang tokoh politik dan pengusaha ke rumahnya. Bahkan, menurutnya, media juga digerakkan untuk memperkuat kesan bahwa Jokowi masih memiliki kekuatan politik yang besar.
"Misalnya Najwa Shihab mengaku diundang Jokowi ke Solo. Wartawan-wartawan di sekitar rumah Jokowi di Solo juga terus diundang. Orang-orang yang berziarah ke Masjid Syeikh Zayed di Solo juga ditawarkan dan diajak ke rumah Jokowi," ungkapnya.
"Tujuan dari penggalangan massa dan opini ini demi kepentingan Jokowi sendiri, keluarganya, dan kroninya, bahwa mereka sangat punya pengaruh besar di negeri ini," tambahnya.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa pertemuannya dengan Hashim tidak membahas politik.
"Berbicara banyak hal, tapi enggak ada yang berkaitan dengan politik, enggak ada," kata Jokowi usai pertemuan.
Meskipun demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku berdiskusi mengenai berbagai isu, terutama kondisi ekonomi Indonesia.
Sementara itu, Hashim menyatakan bahwa pertemuan tersebut membahas banyak hal mengenai kondisi negara, termasuk isu iklim dan energi.
"Kita tukar banyak pikiran, ya. Kita ada banyak hal-hal yang menyangkut negara dan bangsa," kata Hashim.
Ia juga menyebut bahwa dirinya menerima banyak nasihat dalam pertemuan tersebut.
"Saya dapat banyak nasihat-nasihat juga. Dan saya kira nasihat yang sangat berharga, ya," ujarnya.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok
