
Repelita Jakarta - Analis komunikasi politik Hendri Satrio menyoroti bagaimana isu politik telah mengalihkan perhatian publik dari kasus dugaan megakorupsi di PT Pertamina yang merugikan negara hingga Rp 193 triliun.
Menurut Hendri, dominasi isu politik di ruang publik membuat fokus terhadap pengungkapan pelaku utama dalam kasus ini semakin redup. Ia menduga ada strategi tertentu untuk menutupi identitas para pelaku yang terlibat dalam skandal tersebut.
“Kasus ini merupakan kelanjutan dari sorotan saya sebelumnya, di mana saya meminta masyarakat untuk tidak terjebak pada narasi politik. Fokus utama kita seharusnya tetap pada kasus ini,” ujar Hendri.
Ia menekankan bahwa banyak pihak kini mulai lupa siapa saja yang terlibat dalam korupsi ini, terutama para pengusaha yang diduga memiliki peran penting dalam kejahatan tersebut.
“Kita harusnya fokus ke kasusnya, nah sekarang malah seperti ini, pertama, siapa pelaku-pelakunya, ada yang tahu nggak? Kedua, soal pengusaha yang namanya hilang dari perbincangan. Kalau sampai tenggelam, berarti canggih sekali pengusaha ini memanfaatkan situasi, dan terbukti sekarang orang mulai lupa nama-nama pelakunya,” jelas Hendri.
Hendri mengingatkan bahwa pengalihan isu ke ranah politik bisa menjadi strategi untuk menutupi identitas para pelaku utama dalam kasus ini. Jika masyarakat terus disibukkan dengan polemik politik, maka bukan tidak mungkin para pengusaha atau pihak yang terlibat dalam korupsi ini akan lolos dari jeratan hukum.
“Pengusaha atau pelaku yang canggih ini bisa lolos kalau kita lengah. Masyarakat harus terus menekan agar hukum berjalan dan dalangnya terungkap,” tegasnya.
Kasus ini masih terus menjadi perhatian publik, dan banyak yang berharap agar pihak berwajib dapat segera mengungkapkan siapa saja yang bertanggung jawab atas kerugian negara yang sangat besar ini. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok