Repelita Puncak Bogor - Bangunan wisata Hibisc Fantasy yang terletak di Puncak, Bogor, Jawa Barat, dibongkar paksa oleh ratusan warga setelah sebelumnya disegel oleh pemerintah. Kejadian ini berlangsung pada Kamis, diwarnai aksi massa yang menyerbu lokasi dan menyabotase alat berat yang digunakan dalam proses pembongkaran.
Sejumlah warga melampiaskan kemarahan mereka dengan merusak berbagai fasilitas, termasuk gerbang masuk dan papan pengawasan. Kericuhan antara masyarakat dan karyawan Hibisc Fantasy pun tidak dapat dihindari, sementara petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang berada di lokasi tampak kesulitan mengendalikan situasi.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol mengecam tindakan anarkis yang terjadi di lokasi. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan penyegelan operasional terhadap Hibisc Fantasy, yang dikelola oleh PT Jaswita Jawa Barat, sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Setelah disegel, kami telah merencanakan pembongkaran tempat wisata tersebut. Penyegelan hingga pembongkaran harus dilakukan secara profesional, transparan, dan sesuai aturan hukum," ujar Hanif dalam keterangannya.
Hanif menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menegakkan aturan lingkungan tanpa adanya intervensi dari pihak mana pun. Ia juga menyoroti tindakan pencopotan papan penghentian operasional oleh massa yang dinilainya tidak dapat dibenarkan.
"Kami mengecam segala bentuk tindakan anarkistis yang terjadi. Kejadian ini akan kami tindaklanjuti dengan laporan kepada pihak Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kepolisian Resor Bogor," tambahnya.
Terkait pengerahan alat berat dalam pembongkaran, Hanif menjelaskan bahwa hal tersebut berada di luar kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH).
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mentoleransi pelanggaran terhadap persetujuan lingkungan dan siap mengambil langkah tegas terhadap pihak-pihak yang melanggar ketentuan.
"Kami akan menindak tegas setiap pemegang izin yang tidak mematuhi aturan," katanya.
Hanif juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap kawasan hutan dan sempadan sungai untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Ia mengajak masyarakat untuk mendukung kebijakan lingkungan dan menghindari tindakan yang dapat merusak keseimbangan alam.
"Pemerintah terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan melalui kebijakan yang berpihak pada konservasi. Kesadaran kolektif sangat diperlukan agar kita bisa bersama-sama mencegah bencana ekologis," jelasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok