Repelita Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta personel Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibekali senjata laras panjang saat bertugas mengamankan musim Lebaran 2025. Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Jawa Tengah.
“Tolong nanti Pak Kapolda dan Pak Pangdam, anggotanya dikasih striking force yakni anggota dibekali senjata laras panjang,” kata Luthfi, yang juga mantan Kapolda Jawa Tengah.
Luthfi menekankan pentingnya pencegahan aksi begal hingga terorisme yang dapat mengganggu agenda tahunan mudik dan balik Lebaran. Menurutnya, layanan pada arus mudik dan balik bukan hanya operasi pelayanan kemanusiaan semata, tetapi juga perlu pencegahan tindak pidana di titik-titik tertentu.
Aparat bersenjata laras panjang tersebut direncanakan akan ditempatkan di titik-titik vital, seperti pusat keramaian dengan potensi kejahatan tinggi hingga masjid.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Kepolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ribut Hari Wibowo dan Panglima Daerah Militer IV Diponegoro Mayor Jenderal Deddy Suryadi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memprediksi potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2025 mencapai 146,48 juta jiwa atau 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Angka ini diperoleh dari hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
“Hasil survei menunjukkan, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta,” kata Dudy dalam Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025.
Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025, dengan pergerakan masyarakat diperkirakan mencapai 31,49 juta orang.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok