Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Gubernur Dedi Mulyadi Gelontorkan Dana Pribadi untuk Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak, Warga Kecewa Alat Berat Terlalu Kecil

Repelita, Jakarta - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeluarkan dana pribadi untuk membantu proses pembongkaran tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak, Kabupaten Bogor. Pembongkaran tersebut dilakukan setelah mendapat izin dari pemerintah setempat terkait penggunaan lahan yang melebihi izin semula.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 7 Maret 2025, dan diunggah dalam video di akun YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL. Dalam video tersebut, Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa ia harus menguras kocek pribadinya untuk mendatangkan alat berat eskavator guna mempercepat proses pembongkaran.

"Yang dari Bogor kerahin aja pak, yang gede-gede ya pak," kata Dedi Mulyadi kepada Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade, yang diminta mengoordinasikan pengiriman alat berat untuk pembongkaran.

Dedi Mulyadi kemudian berkoordinasi dengan Kasatpol PP Provinsi Jawa Barat, M Ade, untuk menanyakan kesiapan alat berat. "Ada alatnya?" tanya Dedi. "Dalam perjalanan," jawab Ade. Dedi pun menegaskan agar pembongkaran dimulai hari itu juga.

Namun, alat berat yang akhirnya tiba tidak sesuai harapan Dedi Mulyadi. Ia terpaksa menambah dana untuk menyewa alat yang lebih besar. "Saya tambahin duit sewanya, udah, udah saya tambahin. Saya tanggung jawab. Minta yang gede bos," ujar Dedi Mulyadi.

Warga sekitar yang menyaksikan pembongkaran pun merasa kecewa. Mereka membandingkan alat berat yang digunakan dengan alat yang lebih besar ketika membongkar warung di Puncak beberapa waktu lalu. "Pak kata bapak suruh dibongkar pakai beko kecil gini, kemarin bongkar warung pakai beko gede," ujar salah seorang warga.

Warga bahkan meragukan kemampuan alat berat tersebut untuk merobohkan bangunan Hibisc Fantasy yang berukuran besar. "Ini mah bangunan gede pada keras gak kayak warung kayu, bekonya juga harus lebih besar. Ini mah terlalu kecil, ini mah buat ngangkut sampah," keluh seorang warga.

Lebih lanjut, diketahui bahwa Hibisc Fantasy bukan sepenuhnya milik PT Jaswita Lestari Jaya. Tempat wisata tersebut beroperasi berdasarkan kerja sama operasional (KSO) dengan PT Perkebunan Indonesia (PTPN) yang mengelola lahan bekas kebun teh dan hutan. Pemerintah Kabupaten Bogor sebelumnya hanya memberikan izin untuk pembangunan di lahan seluas 4.800 meter persegi, namun kenyataannya, bangunan Hibisc Fantasy berdiri di atas lahan seluas 21 ribu meter persegi.

"Konsekuensinya yang diluar 4.800 dibongkar. Ini sudah berkali-kali, sudah diberi peringatan, dipanggil Pemkab Bogor tidak hadir," ujar Kasatpol PP Provinsi Jabar, M Ade, yang terlibat dalam pengawasan pembongkaran tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved