Repelita Jakarta - Politikus Partai Golkar Firman Soebagyo mengkritik Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang menempatkan kader-kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di organisasi Operation Management Office (OMO) Indonesia’s Forestry and Other Land Use atau FOLU Net Sink 2030. Firman menilai bahwa organisasi yang berfokus pada pengurangan emisi dan pengendalian perubahan iklim seharusnya diisi oleh figur profesional.
Menurut Firman, penempatan kader PSI yang dinaungi oleh Raja Juli Antoni di OMO FOLU Net Sink 2030 justru membuat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki kompetensi menjadi tersisih. Ia menyatakan bahwa kader PSI yang masuk dalam struktur tersebut tidak memiliki latar belakang yang mendukung untuk posisi yang mereka tempati.
“Seharusnya para ASN memiliki kesempatan, namun jadi begitu mudah tergeser oleh gerombolan kader partai yang belum tentu profesional,” ujar Firman. Ia juga berharap Presiden Prabowo Subianto bisa memberi perhatian lebih pada persoalan ini, agar kejadian serupa tidak menjadi preseden dalam sistem perekrutan pegawai pemerintah.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat PSI mengonfirmasi bahwa beberapa kader mereka memang bergabung dalam struktur OMO FOLU Net Sink 2030. Juru Bicara DPP PSI, Agus Mulyono Herlambang, menjelaskan bahwa struktur organisasi ini terdiri dari ASN, pensiunan ASN, dan pihak eksternal Kementerian Kehutanan. Agus juga menegaskan bahwa anggaran untuk OMO FOLU Net Sink sepenuhnya didanai oleh donor atau negara mitra dan tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Menteri Raja Juli menunjuk beberapa orang profesional, baik yang berasal dari partai maupun non-partai, untuk memperkuat tim OMO. Ini juga sudah terjadi pada masa sebelumnya,” kata Agus, Kamis 6 Maret 2025, dalam keterangan tertulisnya.
Beberapa kader PSI yang tercatat dalam struktur tim OMO FOLU Net Sink 2030 berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 32 Tahun 2025 antara lain Andy Budiman sebagai dewan penasihat ahli, Endika Fitra Wijaya sebagai staf kesekretariatan bidang pengelolaan hutan lestari, Sigit Widodo sebagai anggota bidang peningkatan cadangan karbon, Furqan Amini Chaniago sebagai anggota bidang konservasi, dan Suci Mayang Sari sebagai anggota bidang penegakan hukum dan peningkatan kapasitas.
Sebagai informasi, masing-masing pengurus dalam tim ini menerima honor bulanan dengan besaran Rp 50 juta untuk penanggung jawab, Rp 20 juta untuk anggota bidang, dan Rp 8 juta untuk staf.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
