Banjir Rendam Jabodetabek, Pemilik Mobil Matik Waspadai Kerusakan CVT

 

Repelita Jakarta - Banjir yang merendam beberapa wilayah di Jabodetabek patut diwaspadai, terutama di Bekasi yang ketinggian airnya mencapai 2,5 meter. Para pemilik mobil yang terdampak banjir disarankan untuk segera memeriksa kondisi kendaraan mereka guna menghindari kerusakan lebih lanjut.

Supervisor bengkel Dokter Mobil Transmisi, Freddy, mengungkapkan bahwa salah satu komponen yang rentan mengalami kerusakan akibat terendam banjir adalah transmisi CVT. Bagian ini terdiri dari sabuk baja yang menghubungkan puli untuk mendistribusikan tenaga dari mesin ke roda.

“Toyota biasanya masuk ke sini dengan masalah CVT-nya. Mobil premium seperti Alphard generasi 2, Alphard generasi 3 Transformer, serta Harrier sering mengalami problem CVT setelah terkena banjir,” ujar Freddy di kawasan Jakarta Utara.

Menurutnya, beberapa model dari Honda seperti HR-V, BR-V, dan Mobilio juga mengalami keluhan serupa. “Saat kami tanyakan kepada konsumen, mayoritas mengaku mobil mereka pernah terendam banjir. Namun, faktor usia kendaraan juga bisa menjadi penyebab,” tambahnya.

Transmisi CVT memiliki keunggulan perpindahan gigi yang lebih halus dibandingkan dengan transmisi otomatis konvensional. Namun, CVT juga memiliki kelemahan yang dapat menyebabkan kerusakan, terutama jika kendaraan digunakan dengan cara yang agresif, sering melaju di medan menanjak, membawa beban berat, atau terendam air.

Untuk mobil yang terdampak banjir, Freddy menyarankan agar dilakukan pembongkaran transmisi atau overhaul. “Setelah dibongkar, biasanya belt CVT dalam kondisi berkarat atau bahkan sudah renggang,” jelasnya.

Terkait biaya perbaikan, Freddy mengungkapkan bahwa overhaul transmisi CVT di bengkelnya bisa mencapai belasan juta rupiah, tergantung pada jenis mobil, tingkat kerusakan, dan sparepart yang dibutuhkan dalam proses perbaikan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga