Repelita, Kutai Timur - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kutai Timur, Joni Abdi Setia, angkat bicara soal viralnya video yang menunjukkan sejumlah pegawai Dinas PUPR asyik berjoget di atas meja ruang rapat. Dalam video berdurasi 51 detik tersebut, beberapa pegawai yang terdiri dari laki-laki dan perempuan terlihat santai menikmati suasana sambil mendengarkan musik dan melakukan aksi sawer-saweran uang. Beberapa botol minuman keras juga tampak di atas meja.
Joni Abdi Setia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi setelah jam kerja, tepatnya pada malam hari setelah mereka selesai menjalani lembur di akhir tahun 2024. "Sebenarnya ini acara hiburan anak-anak biasa," kata Joni. "Nyanyi-nyanyi karaoke karena sudah selesai melaksanakan lembur yang memang berminggu-minggu." Ia juga menambahkan bahwa suasana yang terlihat di video adalah hiburan yang terjadi setelah lembur yang padat menjelang akhir tahun.
Meskipun demikian, Joni menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan pembinaan disiplin terhadap para pegawai yang terlibat dalam peristiwa tersebut. "Senin akan saya apelkan mereka ini, internal saja kami lakukan pembinaan disiplin, agar tidak terulang," ujarnya. Ia juga mengakui bahwa suasana ruang rapat yang tidak terduga tersebut terjadi akibat padatnya jadwal kerja di bulan Desember.
Sebelumnya, video tersebut menjadi sorotan warganet setelah diunggah ke berbagai platform media sosial, termasuk Instagram dan grup WhatsApp. Banyak netizen yang menilai tindakan para pegawai yang diduga ASN tersebut tidak pantas, mengingat mereka seharusnya memberi contoh yang baik sebagai abdi negara.
Beberapa komentar netizen menyebutkan, "Hati-hati, ingat usia... kalau tiba-tiba ambruk di sana, yang malu suami & anak-anakmu ibu... Jagalah kehormatan keluarga," tulis @riana_483. "Kalau sudah viral, aku yakin paling juga minta maaf di media tanpa ada sanksi yang tegas dari atasan," tulis @paulussoumete. "Maksudnya ya kek mereka tuh gak bisa diem tangan nya apa," tulis @litasolihat95. "Hadeh, duit pajak orang dipake buat bayarin gaji orang-orang gak kompeten," tulis @daniel.p.tambunan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok