Repelita, Jakarta - Ratusan massa yang mengatasnamakan Komando Pemuda Anti Hoax (Koman) menggelar unjuk rasa di depan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta, Kamis, 27 Februari 2025. Mereka menuntut agar Komdigi di bawah pimpinan Meutya Hafid lebih tegas dalam menanggulangi akun-akun provokatif yang dianggap merusak nama bangsa, seperti Kurawal Foundation dan Veronica Koman.
Koordinator aksi, Thomas, dalam orasinya menegaskan bahwa kedua pihak tersebut adalah antek asing yang berusaha menciptakan keresahan melalui provokasi. "Kurawal Foundation dan Veronica Koman jelas antek asing yang berusaha untuk membuat gaduh melalui provokasi," ujar Thomas.
Selain itu, ia juga meminta agar Komdigi lebih aktif dalam menyampaikan fakta terkait tujuan dari setiap kebijakan pemerintah untuk menghindari multitafsir yang dapat menimbulkan kerusuhan di masyarakat. "Komdigi harus lebih aktif dan selektif terhadap upaya pecah belah kelompok yang terindikasi terafiliasi asing dan merusak persatuan," lanjutnya.
Thomas menambahkan bahwa narasi negatif yang dilontarkan oleh Veronica Koman, yang memprovokasi masyarakat Papua agar menolak kebijakan Pemerintahan Prabowo-Gibran terkait Makan Bergizi Gratis (MBG), semakin memperburuk keadaan. Ia mencurigai bahwa pihak-pihak tersebut sengaja menciptakan ketidakstabilan untuk kepentingan asing.
Dalam aksinya, para demonstran juga membawa berbagai alat peraga, seperti spanduk dan poster, yang berisi seruan tegas terhadap Kurawal Foundation dan Veronica Koman. Beberapa pesan yang mereka sampaikan antara lain, "Bubarkan Kurawal Foundation, provokator yang tidak bermanfaat bagi kepentingan bangsa," dan "Komdigi segera tertibkan akun provokator yang ingin merusak persatuan bangsa."
Selain itu, mereka juga menuntut agar Komdigi lebih aktif dan selektif dalam menangani kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan pihak asing. "Kurawal Foundation dan Veronica Koman antek asing," tulis salah satu poster yang dibawa dalam aksi tersebut.
Aksi ini menambah tekanan pada Komdigi untuk segera mengambil langkah strategis dalam menanggulangi isu-isu provokatif yang beredar di media sosial dan media online.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok