Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

‘Gaza is not for Sale’, Protes di Seluruh AS terhadap Kebijakan Trump

 

Repelita, Jakarta - Warga di seluruh Amerika Serikat (AS) turun ke jalan selama akhir pekan untuk memprotes usulan Presiden Donald Trump yang mengusir warga Palestina dari Gaza serta kebijakan-kebijakan kontroversial lainnya, seperti deportasi migran, tindakan keras terhadap komunitas LGBTQ+, dan pembubaran lembaga pemerintah federal.

Para pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan sambil memegang tanda-tanda bertuliskan berbagai pesan dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Arab. Beberapa di antaranya berbunyi: 'Gaza is not for Sale', 'Gaza Tidak untuk Dijual', 'Tidak Ada Negara Polisi Fasis', dan 'Musk Harus Pergi'.

Demonstrasi ini merupakan respons terhadap usulan Trump yang disampaikan awal bulan ini mengenai pemindahan warga Palestina dari Gaza dan pengalihan wilayah tersebut menjadi ‘Riviera Timur Tengah’ setelah diambil alih oleh AS. Banyak yang menganggap usulan ini sebagai sinyal untuk eskalasi serangan di Tepi Barat.

Rami Abdelkarim, anggota Gerakan Pemuda Palestina, menyatakan, "Orang-orang turun ke jalan untuk mengatakan bahwa Gaza tidak untuk dijual, dan bahwa setiap upaya menjual wilayah Palestina demi keuntungan untuk industri minyak atau real estat tidak akan terjadi."

Abdelkarim menambahkan, "Hubungan yang dimiliki rakyat Palestina dengan tanah mereka adalah sesuatu yang tidak akan pernah dipahami orang-orang di Barat. Dia mengancam akan mengusir rakyat Palestina, sementara dia juga tidak mengindahkan satu pun janji kampanye, seperti mengirimkan bahan makanan murah kepada rakyat Amerika."

Selain protes terhadap kebijakan terkait Gaza, massa juga berdemonstrasi menentang perintah Trump untuk mengirim puluhan ribu migran ke tahanan di pangkalan angkatan laut AS di Teluk Guantanamo, pembatalan perlindungan bagi komunitas LGBTQ+, serta penyerahan departemen pemerintah kepada megadonor kampanye, Elon Musk.

Sejak pelantikan Trump, warga AS telah merasakan dampak langsung berupa lonjakan harga barang kebutuhan pokok seperti telur, yang kerap sulit ditemukan. Beberapa situs web dan layanan kesehatan pemerintah juga telah dihentikan, sementara ribuan pegawai pemerintah diberhentikan tanpa pemberitahuan.

Dina Saadeh, anggota Gerakan Pemuda Palestina, mengajak, "Kami mengajak semua orang untuk bergabung dengan gerakan kami, karena apa yang kami lakukan adalah untuk pembebasan kolektif. Gerakan ini bukan hanya untuk warga Palestina, tapi juga untuk semua orang yang tertindas. Kelas pekerja berhak mendapatkan lebih."

Demonstrasi ini juga bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek di beberapa kota AS, dengan para demonstran membagikan pamflet kepada wisatawan yang berbaris di jalan untuk merayakannya.

Protes lebih lanjut direncanakan dalam beberapa minggu mendatang, mengingat semakin banyak pejabat AS yang tampaknya mendukung usulan Trump mengenai Gaza, sementara Israel melanjutkan serangannya di Tepi Barat. Trump juga tetap melanjutkan kebijakan deportasi migran dan pemecatan massal pegawai pemerintah. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved