[BREAKING NEWS] Ribuan Buruh Sritex Terkena PHK Massal, Tangis dan Kekecewaan Warnai Perpisahan

 

Repelita Sukoharjo - Suasana duka menyelimuti pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo. Ribuan buruh yang telah mengabdikan diri selama puluhan tahun harus menerima kenyataan pahit setelah perusahaan dinyatakan pailit.

Sejak kabar pailit diumumkan pada 21 Oktober 2024, masih ada harapan bahwa perusahaan dapat bertahan. Namun, kenyataan berkata lain. Pada 26 Februari 2025, sebanyak 8.475 buruh Sritex resmi terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Warti, seorang karyawan di bagian garmen, mengungkapkan kekecewaan dan kesedihannya atas keputusan tersebut.

"Di sini sudah 25 tahun, hati saya sakit rasanya ingin menangis. Keluarga juga ikut menangis karena sudah lama di PT Sritex ini," ujar Warti.

Ia mengaku telah menerima surat pernyataan PHK pada 26 Februari 2025. Kini, ia harus mencari pekerjaan lain untuk menghidupi keluarganya.

"Kedepannya ya saya harus cari kerja sampingan. Karena masih urus anak dan membiayai anak," katanya.

Saat meninggalkan pabrik, Warti membawa pulang barang-barang pribadinya seperti keranjang sampah, kipas angin, dan sepatu yang selama ini digunakannya di tempat kerja.

Sri Cahyaningsih, seorang petugas keamanan di PT Sritex, juga menjadi salah satu dari ribuan pekerja yang terdampak PHK massal. Ia mengaku tak menyangka kejadian ini menimpanya setelah bekerja selama 25 tahun.

"Selama saya 25 tahun di sini, seperti mimpi ada kejadian seperti ini. Soalnya saya berdiri di sini kerja di sini, mengabdi di Sritex untuk keluarga, bisa bantu saudara-saudara," ujar Sri.

Ia menuturkan bahwa banyak rekannya masih sulit menerima kenyataan ini.

"Teman-teman semua di sini juga seperti tidak percaya, sudah di sini mengabdi. Teman-teman di produksi juga begitu. Makanya kalau ada berita seperti ini semua tidak percaya, menangis," katanya.

Sebagai petugas keamanan, ia merasakan kesedihan mendalam atas situasi yang terjadi. Untuk saat ini, ia berencana beristirahat terlebih dahulu setelah terkena PHK. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga