Repelita, Papua - Pecatan polisi yang kemudian mendeklarasikan diri sebagai pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Aske Mabel, berhasil ditangkap Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Aske Mabel akan dibawa dari Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, ke Jayapura, Papua. Kasatgas Hubungan Masyarakat (Humas) Satgas Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Yusuf Sutejo membenarkan penangkapan tersebut.
"Sudah, ini lagi persiapan di Bandara Sentani Jayapura," katanya saat dihubungi.
Saat ditanya mengenai kapan dilakukan penangkapan terhadap Aske Mabel, Yusuf mengatakan bahwa akan dilakukan konferensi pers oleh Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani.
"Nanti Pak Ka Ops rencana press release di Bandara Sentani," ujarnya.
Kepala Operasi Damai Cartenz sedang terbang dari Jayapura ke Yalimo guna menjemput pemimpin KKB Aske Mabel. Aske Mabel adalah mantan anggota Polres Yalimo berpangkat brigadir dua (bripda) yang kabur dengan membawa empat pucuk senjata api jenis AK China pada Minggu, 9 Juni 2024.
Aksi kekerasan bersenjata yang selama ini terjadi di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Aske Mabel. Saat masih menjadi anggota polisi, Aske Mabel sempat disorot karena mencuri empat pucuk senjata dan puluhan amunisi. Namanya mencuat setelah sebuah video viral memperlihatkan dirinya tengah mendeklarasikan diri sebagai Panglima KKB Yalimo.
Terkait itu, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Faizal Ramadhani menyebut pihaknya kini akan melakukan penegakan hukum soal video tersebut.
"Sosok dalam video yang beredar ini diduga kuat memiliki kemiripan dengan mantan anggota Polri Polres Yalimo, Aske Mabel. Karena itu, upaya penegakan hukum akan kami lakukan," kata Faizal.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Bayu Suseno mengatakan investigasi tengah dilakukan, dan Aske Mabel akan menjadi target utama dalam penegakan hukum oleh Operasi Damai Cartenz-2024 serta berlanjut pada Operasi Damai Cartenz-2025.
Dalam video itu, Aske Mabel menyatakan dirinya telah diangkat menjadi Panglima TPNPB-OPM Kodap Balim Timur Yali-Yalimo. Namun, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom membantah keberadaan Kodap Balim Timur Yali-Yalimo dan tidak mengakui posisi Aske Mabel karena ia diangkat Panglima Kodap oleh TPNPB-OPM versi Jeffrey Pagawak.
Saat masih berseragam polisi dengan pangkat Bripda, Aske Mabel mencuri empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK China serta 60 butir amunisi dari Markas Polres Yalimo di Provinsi Papua Pegunungan. Aske Mabel sempat tercatat sebagai anggota Polres Yalimo, NRP 00080856 angkatan 46.
Pelaku membawa kabur senjata tersebut pada Minggu (9/6/2024) pukul 04.00 WIT, dalam kondisi mabuk, lalu berpura-pura mengecas HP di markasnya. Sebelum merampas senjata, ia dilaporkan mendatangi Mapolres Yalimo di Elelim dengan mengenakan pakaian preman.
Pada saat ditegur oleh anggota yang jaga, dia langsung mengokang senjata hingga mengarahkan ke petugas piket. Kabid Humas Polda Papua saat itu, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, saksi merasa terancam dan lari menyelamatkan diri.
"Setelah beberapa saat keluar dengan membawa tas ransel," ujar Kombes Benny.
Setelah dipecat, Aske Mabel malah mengklaim diri sebagai panglima KKB Papua.
Aske Mabel mencuat dalam penembakan tim patroli yang membuat seorang anggota Brimob Briptu Iqbal Anwar Arif gugur di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1/2025). Meski belum terkonfirmasi, Aske Mabel disebut-sebut sebagai aktor dalam penembakan tersebut.
Adapun korban, anggota Brimob Briptu Iqbal Anwar, merupakan personel tim Tindak Belukar ODC-2025 Brimob Resimen 3 Batalyon B. Laporan yang dihimpun, korban bersama rekannya ditembak saat hendak melewati jalan tanjakan dekat Gunung Signal.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan, insiden tersebut terjadi di sekitar PT AMO, tepatnya di koordinat 54M 326230 9581949.
"Tepat sebelum mencapai puncak, tim patroli menemukan sebuah papan kayu melintang yang menghalangi jalan. Saat kendaraan mereka terpaksa berhenti, tembakan tiba-tiba dilepaskan dari arah tebing kanan," katanya.
Briptu Iqbal terkena peluru di bagian leher dan langsung terjatuh di lokasi. Rekan-rekannya segera melakukan manuver perlindungan dan evakuasi darurat untuk menyelamatkan korban. Pengejaran terhadap pelaku pun sempat dilakukan, namun belum membuahkan hasil.
Anggota Brimob Briptu Iqbal Anwar dan rekannya sempat berhenti setelah mendapati palang dari papan yang melintang di tengah jalan. Sementara, sebuah sepeda motor dengan dua orang berboncengan sempat berpapasan dengan tim patroli.
Tiba-tiba kedua orang itu yang diduga anggota KKB melancarkan tembakan hingga mengenai Iqbal Anwar sebanyak tiga kali. Anggota Brimob Briptu Iqbal Anwar saat itu sedang berdiri pada bagian tengah bak mobil patroli.
Kini dengan penangkapan Aske Mabel, pihak Operasi Damai Cartenz optimistis situasi keamanan di Papua Pegunungan akan berangsur kondusif. Proses hukum terhadap Aske Mabel akan menjadi langkah penting dalam menegakkan keamanan serta mengungkap jaringan kriminal bersenjata di wilayah tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok