Repelita, Jakarta - Sejak Sabtu malam (18/1/2025), sejumlah pengguna TikTok di Amerika Serikat (AS) mengalami kesulitan mengakses platform berbagi video pendek tersebut. Hal ini dikarenakan TikTok sempat diblokir di AS. Pemblokiran berlangsung sekitar 12 jam dan berakhir pada Minggu siang (19/1/2025) ketika TikTok mulai bisa diakses kembali secara bertahap oleh sebagian pengguna.
Namun, meskipun akses ke platform terbuka, TikTok masih diblokir di App Store dan Play Store. Keduanya belum menampilkan TikTok kembali di toko aplikasi masing-masing.
Pemblokiran singkat ini memicu tindakan drastis dari seorang remaja berusia 19 tahun asal Negara Bagian Wisconsin. Remaja tersebut membakar rumah seorang anggota Kongres AS sebagai bentuk protes terhadap larangan TikTok. Polisi Kota Fond du Lac menerima laporan insiden tersebut sekitar pukul 01.00 pagi waktu setempat. Peristiwa ini terjadi di jalan 525 N. Peters Avenue, yang diketahui disewa oleh Glenn Grothman, anggota Kongres dari Partai Republik yang mendukung Undang-undang "Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act", yang menjadi dasar pemblokiran TikTok dan aplikasi asing lainnya.
Polisi berhasil menangkap remaja asal Menasha, Wisconsin, yang diduga pelaku pembakaran. Remaja tersebut mengaku melakukan aksinya sebagai bentuk protes terhadap pelarangan TikTok. Tidak ada korban jiwa atau luka karena gedung tersebut dalam keadaan kosong saat kebakaran. Glenn Grothman juga mengunggah pernyataannya tentang kejadian ini melalui akun pribadinya di X (dulu Twitter), mengucapkan terima kasih kepada petugas pemadam kebakaran dan polisi atas respons cepat mereka.
Sementara itu, TikTok mulai kembali beroperasi pada Minggu siang, dengan pesan "Welcome back" yang muncul di aplikasi. Pemulihan layanan tersebut terjadi setelah koordinasi antara penyedia hosting TikTok di AS, Oracle, dan partner CDN-nya, Akamai. TikTok menyebut upaya pemulihan ini berkat bantuan Presiden Donald Trump.
Pada saat yang sama, Donald Trump mengumumkan bahwa TikTok diberikan perpanjangan waktu selama 75 hari untuk memisahkan diri dari induk perusahaannya di China, ByteDance. Instruksi Presiden ini ditujukan agar pemerintah AS memiliki waktu untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya terkait nasib TikTok. Trump sebelumnya juga menyatakan keinginannya agar AS memiliki 50 persen saham TikTok. Namun, diskusi dengan China mengenai hal ini diperkirakan akan berlangsung alot mengingat ketegangan hubungan bilateral kedua negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok